Kasdim 1612 Memaparkan Rencana Staf Menggunakan Maket |
Pak Kasdim mendapat kesempatan
pertama untuk membawakan pemaparan. Beliau menjelaskan bahwa seluruh pemaparan
stafnya akan menggunakan maket sebagai pedoman kerja di lapangan. Dengan menggunkan
senter laser beliau memberi penjelasan dan keterangan berkaitan dengan maket
atau peta wilayah yang melingkupi wilayah Manggarai dan Manggarai Timur. Arah Utara
maket disesuaikan dengan arah Utara sebenarnya. Selanjutnya kasdim menjelaskan
maket berdasarkan warna-warna yang digunakan sebagai berikut :
- Warna coklat pada maket menandakan ketinggian. Hasil survey menunjukan terdapt tiga daerah ketinggian/ gunung yakni Poco Ranaka sebagai gunung berapi yang berstatus aktif, Golo Lobo dan Golo Mama yang berpotensi tanah longsor.
- Warna Biru merupakan sungai. Dari hasil laporan, Wae Reno merupakan sungai yang membatasi territorial matim dan manggarai. Sungai ini juga berpotensi untuk banjir. Sungai lainnya adalah Wae Wake yang bermuara di Reo.
- Warna merah adalah jalan raya. Untuk Wilayah matim fasilitas jalan umumnya beraspal dan bisa dilalui kendaraan.
- Warna Hiaju : perkampungan
- Warna titik-titik biru : daerah persawahan
Setelah pemaparan Kasdim kelima
kepala staf berturut-turut melaporkan temuan sekaligus anjuran yang bisa
dijadikan pertimbangan Dandim sebelum mengambil keputusan operasi militer yang akan
dijalankan. Berdasarkan berbagai telaah dan pertimbangan kelima kepala staf
menganjurkan penggunaan dua opsi “cara
bertindak” (CB). CB 1 bersifat serentak sedangkan CB2 dilaskanakan
secara bertahap berdasarkan skala prioritas. Semua kepala staf mengambil
kesimpulan yang mengerucut pada penggunaan CB 1 dengan alasan pengerahan
personel reaksi cepat secara serentak dapat meminimalisasi jatuhnya korban.
Usai mendengar pemaparan dan
anjuran para stafnya Dandim tidak langsung mengambil keputusan tetapi membuat
pertimbangannya sendiri berdasarkan laporan para staf. Hal ini penting karena
di lapangan TNI tidak akan bekerja sendiri. TNI dalam hal ini kodim 1612 mesti
menggandeng pemerintah daerah dan instansi lain yang juga mempunyai andil dalam
penanggulangan bencana. Karena itu tahap selanjutnya adalah rapat koordinasi
(dengar pendapat) dengan instansi terkait. Pada tahap ini Dandim menyampaikan
temuan para stafnya kepada forum dan meminta informasi berupa kesiapan
fasilitas dan tenaga dari tiap instansi.
Tomi Hikmat mewakili PMI
Manggarai menyatakan kesiapan PMI Kab Manggarai untuk bekerja sama dengan
makodim 1612 dalam rangka penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor di
wilayah Matim. “Kami mempunyai kekuatan relawan sebanyak 150 orang dan 30 orang
yang aktif, “lapor Tomi. “Selain itu PMI Kab. Manggarai mempunyai dua fasilitas
tenda yang siap pakai, perlengkapan family kid, dan berbagai perlengkapan lain
yang bisa digunakan untuk mendukung operasi penyelamatan, “lengkap
Tomi.
Menanggapi masukan dari relawan
PMI, Dandim menghimbau agar PMI memikirkan pengadaan stok darah ketika terjadi
bencana. PMI dapat berkoordinasi dengan berbagai SKPD untuk penggalangan donor
darah masal.
Relawan PMI dan Instansi Terkait Yang Lain Mendengarkan Kesimpulan Laporan Staf dari Dandim 1612 |
Kira-kira satu jam setelah rapat
koordinasi-dengar pendapat sekali lagi Dandim dan para kepala staf berserta
seluruh undangan dari pemda dan instansi terkait mengadakan rapat dalam rangka
pengambilan keputusan pelaksanaan operasi militer penanggulanan bencana alam di
wilayah Matim. Pada kesempatan ini Dandim menyampaikan 8 butir konsep umum
operasi penanggulangan bencana alam Matim. Operasi akan menggunakan opsi CB1 berdasarkan
pertimbangan seperti yang disampaikan para staf sebelumnya. Untuk mengatasi
kekurangan personel di markas sebagai dampak penggunaan opsi CB 1 akan
dilakukan koordinasi lebih lanjut. Pihak TNI akan menurunkan personel sejumlah
1 SSK dari makomdim 1612/Manggarai dan 1 SSK dari Yonif 743. TNI akan selalu
bekerja sama dengan Pemda dan instansi terkait untuk koordinasi level atasan
dan lapangan.
Akhirnya seluruh kepala staf dan
perwakilan dari instansi terkait menyatakan kesiapan untuk bekerja maksimal
sesuai dengan bidang penanganganannya masing-masing dengan tetap berpegang
teguh pada garis koordinasi kerja yang telah ditetapkan. (gws)
Berita Lainnya
Gladi Posko di Makodim 1612 (hari pertama)
Informasi Blood 4 Life
Sosialisasi Donor Darah Dan Kepalamerahan di STKIP Ruteng
Menggugah Humanity Side (Donor Darah di Golo Wua)
Persiapan Akomodasi Menjelang Donor Darah
PMI Bekerjasama Dengan Telkomsel
PMI Kab-Manggarai Menerima Kedatangan Rombongan Stikes Cinta Mandiri Husada Kupang
Berita Lainnya
Gladi Posko di Makodim 1612 (hari pertama)
Informasi Blood 4 Life
Sosialisasi Donor Darah Dan Kepalamerahan di STKIP Ruteng
Menggugah Humanity Side (Donor Darah di Golo Wua)
Persiapan Akomodasi Menjelang Donor Darah
PMI Bekerjasama Dengan Telkomsel
PMI Kab-Manggarai Menerima Kedatangan Rombongan Stikes Cinta Mandiri Husada Kupang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar