Selamat Datang Di Blog PMI Kabupaten Manggarai. Terima Kasih Kepada Para Donor Sukarela: Sekantong Darah Yang Anda Sumbangkan Menyelamatkan Nyawa Saudara/i Kita Yang Membutuhkan. Tetaplah Setia Mendonorkan Darah Setiap Tiga Bulan. Kami Tetap Menantikan Kedatangan Anda

Senin, 17 Maret 2014

Terbentuknya KRDD



KOMUNITAS RELAWAN DONOR DARAH SUKARELA (KRDD)
 KABUPATEN MANGGARAI DIBENTUK


Rabu 26 September  2013 bertempat di Aula Efata Ruteng, 30 pasang mata menjadi saksi terbentuknya Komunitas Relawan Donor Darah Sukarela (KRDD) Kabupaten Manggarai. Disaksikan oleh Ketua PMI Kabupaten Manggarai Bpk. Ronny Kaunang, BcKn  dan TA Desa Siaga AIPMNH Propinsi NTT Bpk. John Th. Ire, para Pengurus dan anggota terpilih menandatangani komitmen untuk memajukan komunitas ini dan bersama-sama dengan PMI Kabupaten Manggarai berusaha untuk menyediakan pendonor darah sukarela dan berusaha untuk menjaga agar stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Manggarai selalu tersedia setiap saat. Tujuan pembentukan komunitas ini yakni untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengatasi gawat darurat Ibu hamil dalam proses persalinan di Rumah Sakit dan juga agar tersedianya para pendonor Sukarela di tingkat Kabupaten Manggarai serta dalam upaya PMI Kabupaten Manggarai mengelola relawan pendonor sukarela dengan sistem donor yang efektif, cepat dan tepat.

Berdasarkan data pada UDD PMI Kabupaten Manggarai, untuk pelayanan darah kepada pasien 96% lebih berasal dari Donor Darah Pengganti (DDP) dan sisanya berasal dari pendonor darah sukarela. Dari data ini jelas terlihat bahwa begitu rendahnya kepedulian masyarakat Manggarai untuk mendonorkan darah secara sukarela. Bpk. Ronny Kaunang selaku Ketua PMI Kabupaten Manggarai berharap agar dengan terbentuknya Komunitas Relawan Donor Darah Sukarela ini bisa membantu PMI Kabupaten Manggarai untuk memberikan advokasi dan penyadaran kepada masyarakat tentang manfaat mendonorkan darah dan memberikan pengertian kepada mereka untuk berani mendonorkan darah.
Pembentukan Komunitas Relawan Donor Darah (KRDD) ini merupakan hasil kerjasama antara PMI Kabupaten Manggarai dengan AIPMNH Kabupaten Manggarai yang selalu peduli pada upaya penyelamatan dan kesehatan ibu hamil dan bayi serta selalu mendukung Revolusi KIA yang tengah digalakkan oleh Pemerintah Provinsi NTT.
Pemilihan Ketua dan Pengurus KRDD Kabupaten Manggarai berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan hasilnya adalah terpilihnya para pengurus, yakni Ketua: Bpk. Lodovikus D. Moa; Wakil: Bpk. Herman Rudin, SKM; Sekretaris: Sdri. Modesta C.Sukur; Bendahara: Bpk. Yuaniaria Karim; Humas: Bpk. Roslian Mone; Advokasi: Bpk. Pdt. Markus J. Leunupuh, S.Th dan dr. Ronald Susilo; Transfusi: Ibu Maria Sinda. (Marsel Seda)

Berita di Buletin PMI Manggarai



MENGENAL POSKO PMI KABUPATEN MANGGARAI

Tahukah anda, apa itu posko PMI? Apa tugas dan fungsinya? Seperti apa pula kedudukannya? Bagi segelintir orang, terlebih bagi relawan PMI, POSKO PMI tentu sudah dikenal. Namun bagi sebagian orang, POSKO PMI mungkin masih asing di telinga. Kalaupun tahu, mungkin hanya sebatas mengenal nama, tanpa tahu lebih dalam mengenai tugas dan fungsi POSKO PMI itu sendiri.
Kedudukan POSKO PMI berada langsung di bawah Markas PMI, dibawah koordinasi langsung Kepala Markas dengan berkoordinasi dengan Pengurusdan relawan PMI cabang. Dalam struktur tugasnya, pengurus PMI Bidang penanggulangan bencana bertanggung jawab langsung terhadap kinerja POSKO. Namun demikian, posko PMI tidak hanya untuk kegiatan yang berkaitan dengan bencana semata, tetapi bisa lebih luas lagi untuk melayani berbagi hal dan kegiatan yang berkaitan dengan kepalangmerahan secara umum.
Sesuai dengan namanya, Posko PMI memiliki ciri seperti halnya posko – posko lain, yakni sifatnya yang selalu siaga. Itu berarti Posko PMI sendiri menyiapkan personal yang selalu stanby di Posko. Fungsinya tentu saja untuk tetap siaga menerima laporan dari masyarakat tentang adanya bencana dan kejadian lain yang memerlukan penanganan PMI. Bentuk laporan bisa melalui berbagai jenis media komunikasi seperti telepon, Short Message Service (sms),laporan masyarakat dengan langsung mendatangi Posko. Dalam kaitan dengan input informasi, Posko PMI Kabupaten Manggarai berkoordinasi dengan berbagai pihak dan instansi terkait seperti Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta pihak-pihak lainnya yang terkait kebencanaan.

Posko PMI Kabupaten Manggarai      
Dilihat dari fungsi dan kebutuhannya, Posko PMI Kabupaten Manggarai dibagi atas tiga jenis yakni Posko PMI Kabupaten Manggarai, Posko PMI Kecamatan se-Kabupaten Manggarai dan Posko Lapangan PMI Kabupaten Manggarai. Posko PMI Kabupaten Manggarai dan Posko PMI Kecamatan se-Kabupaten Manggarai melekat langsung pada markas PMI Kabupaten Manggarai dan kecamatan, sedangkan Posko lapangan dibentuk dan didirikan sesuai kebutuhan dan kondisi tertentu.
Fungsi posko PMI Kabupaten Manggarai  antara lain menngkoordinasikan Posko-Posko Kecamatan, menyediakan dan membagi informasi terkait kegiatan PMI kepada PMI Provinsi NTT, PMI Pusat dan mitra terkait, membantu perencanaan operasional kegiatan PMI Kabupaten Manggarai serta menyediakan dan memutakhirkan database.
Lalu seperti apakah mekanisme kerja Posko PMI Kabupaten Manggarai? Jika ada laporan atau informasi mengenai kegiatan maupun bencana dari masyarakat, laporan/ informasi tersebut kemudian diolah dan dikaji oleh personil Posko di bawah pimpinan koordinator Posko. Laporan/ informasi tersebut kemudian diteruskan kepada pelaksana harian yang kemudian akan mempelajarinya dan selanjutnya akan memerintahkan koordinator posko untuk merespon informasi dimaksud.
Jika informasi/ laporan bersifat darurat dan memerlukan dukungan Markas PMI Provinsi NTT dan instansi terkait, maka Sekretaris PMI Kabupaten Manggarai atau Kepala Markas PMI Kabupaten Manggarai selaku pelaksana harian akan mengajukan permohonan dukungan kepada PMI Provinsi NTT dan instansi terkait dan jika informasi yang diterima bersifat laporan kejadian bencana, maka PMI Kabupaten Manggarai berkewajiban memantau perkembangan di lapangan dan meneruskan informasi tersebut ke Posko PMI Provinsi NTT dan pemerintah daerah. Keputusan melaksanakan kegiatan atau operasi tanggap darurat bencana diputuskan oleh Pelaksana Harian (Kepala Markas) dan dilaporkan kepada penanggungjawab posko dan Ketua PMI Kabupaten Manggarai.
Eduardus No’om salah seorang petugas Posko PMI Kabupaten Manggarai,dalam wawancara dengan Warta PMI menjelaskan bahwa: “Petugas Posko PMI Kabupaten Manggarai melakukan tugas sesuai dengan standard operasional PMI yakni sebagai pusat pengendalian kegiatan-kegiatan PMI Kabupaten Manggarai yang meliputi kegiatan penyimpanan database, merencanakan, mengkoordinasikan dan memantau kegiatan operasional PMI Kabupaten Manggarai. Tugas kesehariannya antara lain menerima dan mencatat laporan kejadian bencana dari masayarakat ataupun laporan bencana dari pengurus/ relawan PMI Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Manggarai”.
Selain itu, bila terjadi bencana petugas Posko juga memberikan informasi dan melakukan koordinasi dengan para relawan dan Pengurus PMI Kabupten Manggarai. Selanjutnya, petugas Posko bersama relawan PMI Kabupaten Manggarai menghantarkan bantuan kepada korban bencana. Tugas lainnya adalah meng-update berita terbaru mengenai kejadian bencana di wilayah NTT dan Indonesia umumnya, membantu perencanaan operasional kegiatan di tingkat PMI Kabupaten Manggarai dan mem-backup kegiatan staf markas dalam aktivitas keseharian di markas dengan menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan Markas PMI Kabupaten Manggarai.
Petugas Posko PMI Kabupaten Manggarai juga turut serta dalam membantu keluarga-keluarga pasien yang membutuhkan pendonor darah dengan mengontak jaringan-jaringan pendonor yang terdata di Markas PMI Kabupaten Manggarai serta menyediakan dan membagi informasi yang terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan pada tingkat PMI Kabupaten Manggarai kepada PMI Provinsi NTT, mitra-mitra dan instansi terkait. “Sejauh ini mitra terkait yang sering berkoordinasi dengan Posko PMI Kabupaten Manggarai adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai dan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam kaitannya dengan mendapat info cuaca dan info kejadian gempa bumi dan gunung meletus”, jelas Eduard.
Lebi lanjut Eduard menjelaskan bahwa Posko PMI Kabupaten Manggarai beroperasi selama 24 jam dan merupakan satu-satunya Posko PMI Kabupaten di NTT yang beroperasi 24 jam setiap hari. Jadwal piketnya  dibagi dalam 2 sift, masing-masing sift bertugas selama 12 jam dan satu sift diisi oleh 2 petugas Posko (petugas Posko PMI Kabupaten Manggarai berjumlah 4 orang). Segala bentuk laporan masyarakat dapat langsung disampaikan ke Posko PMI Kabupaten Manggarai pada nomor 081 238 046 425 baik melalui telepon maupun Short Message Service (SMS). Posko PMI Kabupaten Manggarai, siap melayani! (Rikard)

Hasil Rakor Jakarta Juli-Agustus 2013



EXIT STRATEGY DAN SUSTAINABILITY
by: Pino Jebarus
(Pengurus Bidang Komunikasi)

a)      Tingkat intervensi pusat dan ARC
b)      Alih Fungsi Keberlanjutan kesinambungan
c)      Bantuan: yang dibantu tahap pertama baru 30%, kemudian 50% dan terakhir ≥ 70%
d)     Inisiatif PSD : Advokasi promosi kreasi, inovasi jejaring kemitraan usaha
e)      PSD bukan saja mencari dana, tetapi juga promosi, kreasi, inovasi, membangun jejaring kemitraan, sosialisasi
f)  Hal-hal yang perlu setelah pendampingan: kepemimpinan, komitmen, bebas kepentingan dan perencanaan
g)      Tugas-tugas PSD:
1)      Membangun akseptabilitas
2)  Membangun akses yang aman: advokasi, integrasi dengan program Pemda, kemitraan strategis
3)   Kreasi/inovasi yang atraktif: menggalang dukungan berupa partisipasi masyarakat, sumber daya masyarakat (dana, sarana prasarana, fasilitasi, koneksi)
4)      Diversifikasi sumber dana (unit usaha)

h)      Strategi Keberlanjutan:
Kekuatan Vs Peluang
1)      Kepemimpinan, komitmen, citra (membangun kepercayaan publik)
2)     Jejaring di tingkat masyarakat (galang partisipasi masyarakat, donasi masyarakat, komunikasi dengan kelompok sasaran)
3)      Kerjasama antara institusi PMI (tukar menukar staf/relawan, pendampingan)
4)      Jumlah relawan (Kontribusi SDM untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan)
5)      Program unggulan dengan SDM terampil, profesional (integrasi, kolaborasi dengan program-program Pemda, penyediaan jasa)
6)      Koneksitas pengurus (membangun akses terhadap sumber-sumber kebijakan)
7)      Sarana-sarana bernilai jual (jasa, sewa-menyewa)
8)      Lain-lain (faktor internal)

i)        Program Posko, Renkon harus berjalan terus dan menjadi program tetap PMI meski program pendampingan sudah selesai pada Desember 2013. Tugas pengurus adalah menggalang dana untuk keberlanjutan program ini...

Profil PMI Kab. Manggarai



KONDISI PMI KABUPATEN MANGGARAI
2008-2013
by; Pino Jebarus
(Pengurus Bidang Komunikasi)

I.                   EKSISTENSI PMI KAB. MANGGARAI
PMI Kab. Manggarai didirikan pada tahun 1970. Namun, eksistensi PMI Kab. Manggarai saat itu dan selama beberapa rentangan waktu, tidak berjalan sebagaimana mestinya. Baru pada tahun 2006, PMI Kab. Manggarai mulai menata kembali keberadaannya. Sejak saat 2006 sampai sekarang, PMI Kab. Manggarai berkembang begitu pesat. Pada tahun 2012, PMI Kab. Manggarai didampingi oleh seorang Staf Pendamping. Program pendampingan dan kehadiran Staf Pendamping telah membuat PMI Kab. Manggarai semakin dewasa.
II.                PENGURUS PMI KAB. MANGGARAI
Periode kepengurusan PMI Kab. Manggarai yang sedang berjalan adalah periode 2011-2016. Kepengurusannya telah dilantik pada Pebuari 2012. Pengurus PMI Kab. Manggarai periode 2011-2016 berasal dari beberapa unsur, seperti instansi kepemerintahan, Perguruan Tinggi, Sekolah Menengah dan wiraswasta. Pada rentangan waktu antara Pebuari 2012-Pebuari 2013, telah terjadi pergantian 2 orang pengurus karena kedua orang pengurus yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam membagi waktu antara tanggung jawabnya di PMI Kab. Manggarai dengan tugas pokoknya di instansi kepemerintahan.
III.             DANA YANG DIPEROLEH PMI KAB. MANGGARAI
Dalam rentangan waktu antara tahun 2008 hingga 2013, PMI Kab. Manggarai mendapat dukungan dana dari APBD dan Non Government Organization (NGO), dalam hal ini adalah AIPMNH. Berikut data perolehan dana PMI Kab. Manggarai dari tahun 2008-2013.
NO.
TAHUN
APBD
AIPMH
1.
2008
50.000.000
-
2.
2009
50.000.000
-
3.
2010
50.000.000
30.000.000
4.
2011
75.000.000
50.000.000
5.
2012
100.000.000
50.000.000
6.
2013
150.000.000
9.000.000
IV.             TENAGA RELAWAN
Seiring dengan berkembangnya PMI Kab. Manggarai sejak tahun 2006, demikian pula secara kuantitatif, personil relawan mengalami penambahan jumlah. Pada rentangan waktu antara 2006-2010, jumlah personil relawan di PMI Kab. Manggarai PMI tidak tetap. Saat ini, PMI Kab. Manggarai memiliki 30 personil KSR, 15 personil Satgana dan 6 spesialis.
V.                MITRA-MITRA PMI
Dalam pelaksanaan kegiatannya, PMI Kab. Manggarai didukung oleh banyak mitra, seperti BPBD, Dinkes, Dishub, Kodim, Polres, RSPD, Dinas PU, Dinas PPO, Wahana Visi Indonesia (WHI), PDAM, AIPMNH, RAPI, Perguruan Tinggi dan Dealer Sepeda Motor (Honda).
VI. MARKAS
a.       Status: Hak Pakai
b.      Jumlah Staf Markas: 2 orang
c.       Jumlah Personil Posko: 3 orang
VII.   KESIMPULAN
Program Pendampingan (khususnya Staf Pendamping) telah memberikan begitu banyak kontribusi bagi perkembangan PMI Kab. Manggarai. PMI Kab. Manggarai telah mendapat begitu banyak warisan berharga yang akan diaplikasikan kepada masyarakat sebagai pemilik warisan berharga itu. Harapannya, berakhirnya Program Pendampingan tidak berarti berakhirnya perhatian ARC terhadap PMI pada umumnya. Kiranya, selama kita masih bernapas, selama itu pula kita masih selalu berharap bahwa PMI tidak akan berjalan sendirian.