Banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di tiap tingkatan, namun image PMI di mata mayoritas masyarakat masih tetap sebagai organisasi kemanusiaan yang tugasnya hanya dalam hal penyediaan darah. Sangat susah merubah pandangan ini bila internal PMI sendiri masih lemah dalam mempublikasikan kegiatan - kegiatannya, masih kurang ketersediaan sumber daya yang bergerak dibidang kehumasan dan publikasi. Palang Merah Indonesia perlu memperkuat sumber daya manusianya agar memiliki pengetahuan tentang kehumasan dan kerja jurnalistik.
Dalam upaya memperkuat sumber
daya ini, PMI Provinsi NTT kerjasama dengan Australian Red Cross (ARC) dan
American Red Cross(AmCross) menghadirkan tim dari divisi Humas dan Publikasi
PMI Pusat dan wartawan Senior Media Pos Kupang untuk memberikan Bimbingan
Teknis (BIMTEK) Kehumasan kepada staf dan sukarelawan PMI dari 6 Kabupaten
serta staf PMI Provinsi NTT bertempat di Hotel Neo Kupang, tanggal 26 – 30 Juli
2017. PMI Kabupaten yang mengikutkan
pesertanya merupakan PMI Kabupaten yang mendapatkan program yang didanai oleh
Palang Merah Australia yakni PMI Kabupaten Manggarai, PMI Kabupaten Alor, PMI
Kabupaten Belu, PMI Kota Kupang dalam program Masyarakat Aman dan Tangguh
bencana dan masalah kesehatan, dan PMI Kabupaten yang mendapatkan program dari
Palang Merah Amerika yang bergerak dalam bidang pengelolaan air dan sanitasi
(WASH) yakni PMI Kabupaten Sikka dan PMI Kabupaten Rote Ndao. kegiatan selama 3 hari ini akan diisi dengan
materi dan praktek tentang mencari dan menulis berita, materi fotografi, reporting,
pembuatan booklet dan pembuatan website.
Anggun Sidik Permana, pemateri
dari divisi Humas PMI Pusat dalam pemaparannya menjelaskan bahwa, PMI Kabupaten
memiliki begitu banyak kegiatan selain kegiatan donor darah, namun sangat
kurang diketahui oleh masyarakat atau pihak lain. PMI Kabupaten perlu keluar
dari zona nyaman atau kebiasaan lama yang beranggapan bahwa kegiatan-kegiatan
kemanusiaan tidak perlu dipublikasikan, biar Tuhan saja yang melihat dan
membalasnya. “ Bagaimana kita bisa mendapatkan citra positif di masyarakat bila
kita tidak mau/takut mempublikasikan kegiatan yang kita lakukan? bagaimana kita
bisa mempertanggungjawabkan dana yang kita gunakan dari masyarakat, pemerintah
atau donor kalau kita tidak mau menginformasikan kepada mereka?” lanjut Anggun.
Pemateri dari Media Pos Kupang,
Ferry Jahang dalam materi bekerjasama dengan media mengatakan bahwa PMI sebagai
organisasi kemanusiaan yang besar dengan banyak kegiatannya perlu untuk
bekerjasama dengan media agar setiap kegiatan yang dibuat dapat diberitakan
oleh media baik cetak maupun elektronik. Kerjasama dengan media dapat dilakukan
oleh staf maupun sukarelawan PMI dengan memanfaatkan kolom citizen Journalisme di
setiap media massa cetak maupun media televisi. Fery melanjutkan bahwa Media
Pos Kupang siap bekerjasama dengan PMI Provinsi NTT untuk mempublikasikan
setiap kegiatan PMI di NTT. (Marsel Seda)