|
Foto: Bung Eduard |
PMI
Manggarai, Ruteng Selasa, 16 Februari 2016, PMI Kabupaten Manggarai mendapat
kunjungan dari tim assesment Australian
Red Cross (ARC) dan PMI Pusat. Mereka disambut oleh Ketua PMI Kabupaten
Manggarai bertempat di Markas PMI Kabupaten Manggarai. Tujuan kedatangan tim ini adalah ingin
melakukan assessment kelengkapan data pelaksanaan PERTAMA: Program Pengurangan
Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat.
Ada
2 kabupaten dan 1 kota di wilayah NTT yang “masuk daftar” kunjungan tim
assessment PERTAMA yakni PMI Kab. Belu, PMI Kab. Manggarai dan PMI Kota Kupang.
Hasil assessment ini ditengarai akan dijadikan acuan untuk menetukan lokasi
mana yang sesusai untuk pelaksanaan PERTAMA.
Program
serupa sebenarnya sudah pernah dilaksanakan di beberapa Kabupaten/Kota di pulau
Jawa, Sumatera dan Kalimantan meskipun dengan nama berbeda. Program dimaksud
antara lain: CBRR (Community Based Risk Reduction/Program pengurangan Resiko
Berbasis Masyarakat) dan program KBBM (Kesiapsiagaan Berbasis Masyarakat ).
Arifin
Fino, staf ARC yang melakukan kegiatan
Assesment di beberapa desa di Kabupaten Manggarai mengatakan bahwa ARC bersama
dengan Divisi & Biro terkait di Markas PMI Pusat, telah melakukan penilaian
dan identifikasi terhadap beberapa PMI Provinsi dan PMI Kabupaten yang direkomendasikan
untuk menerima manfaat dari program ini. Hasilnya disepakati untuk memilih NTT,
dengan beberapa pertimbangan yakni:
- Provinsi
NTT merupakan Provinsi yang memiliki risiko bencana tinggi berdasarkan data
yang diperoleh dari Index Risiko Bencana Indonesia.
- Kapasitas
Pemerintah dalam penanganan bencana masih terbatas.
- Palang
Merah Australia telah mendukung PMI dalam program pengembangan organisasi dan
kesiapsiagaan bencana di Indonesia Timur termasuk Provinsi NTT .
- Meningkatkan
upaya Pengurangan Risiko Bencana yang telah dilaksanakan oleh PMI bersama
dengan Palang Merah Belanda.
Selain
bekerjasama dengan PMI Pusat, pihak ARC juga berkoordinasi dengan PMI Provinsi
NTT untuk menentukan PMI Kabupaten representative pelaksanaan program. Seperti
yang disebutkan sebelumnya PMI Kab. Belu, PMI Kab. Manggarai dan PMI Kota
Kupang terpilih. Dasar pemilihan lokasi ini mengacu pada dokumen Indeks Risiko
Bencana yang dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta
data mengenai kapasitas organisasi dari Divisi Kelembagaan Markas Pusat PMI.
Di
wilayah kabupaten Manggarai sendiri, beberapa desa/kelurahan yang terkatogori
rawan bencana mendapat kunjungan tim
assessment ini seperti: desa Ranaka di Kecamatan Wae Rii dengan potensi
bencanan gunung meletus dan longsor; desa Meler kecamatan Ruteng dengan potensi
bencana longsor; desa Poco dengan potensi bencana longsor dan tanah terbelah;
desa Gapong kecamatan Cibal dengan potensi bencana longsor; dan Kelurahan Baru
di Kecamatan Reok dengan potensi bencana banjir.
Dari
5 desa yang dikunjungi akan diseleksi lagi untuk menentukan 3 desa penerima
program ini.
Sebelum
melakukan assessment di beberapa desa tersebut, tim juga mengabil data di
instansi pemerintah yakni: BPBD, Bappeda, Dinkes, Dinsosnaketrans, PU dan BLHD
Kabupaten Manggarai. Kegiatan assessment dilaksanakan selama 2 hari terhitung
mulai tanggal 17 – 18 Februari 2016.
Selain
itu tim assessment juga menyempatkan diri mengunjungi otoritas wilayah Kab.
Manggarai. Mereka diterima oleh Asisten II dan beberapa kepala dinas terkait.
Para pejabat daerah Manggarai menyatakan antusiasme yang besar dan mendukung PERTAMA
ini masuk ke wilayah Kabupaten Manggarai. (marsel)
Berita Lainnya