Selamat Datang Di Blog PMI Kabupaten Manggarai. Terima Kasih Kepada Para Donor Sukarela: Sekantong Darah Yang Anda Sumbangkan Menyelamatkan Nyawa Saudara/i Kita Yang Membutuhkan. Tetaplah Setia Mendonorkan Darah Setiap Tiga Bulan. Kami Tetap Menantikan Kedatangan Anda

Jumat, 02 Desember 2016

MUSYAWARAH KABUPATEN II PMI KABUPATEN MANGGARAI

Ruteng. FE- Kegiatan musyawarah Kabupaten II PMI Kab. Manggarai yang dilaksanakan pada tanggal 26/11 yang lalu di aula Dinas Kesehatan Kab. Manggarai membeberkan beberapa laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh pengurus PMI Kab. Manggarai periode 2011-2016.
Kepada media ini Kamis, 30/11 via Facebook dengan bapak Marsel Seda, S.Sos selaku kepala markas PMI Kab. Manggarai menjelaskan bahwa kegiatan MUSKAB II PMI Kab.Manggarai Tahun 2016 secara langsung dibuka oleh wakil ketua PMI Propinsi NTT dr. Niken Mitak, MPH, serta dari unsur pemerintahan Kab. Manggarai, pengurus PMI periode 2011-2016, perwakilan PMI Kecamatan, perwakilan relawan dan pembia Palang Merah Remaja. ”PMI Kab. Manggarai terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dalam hal pelayanan darah, penanggulangan bencana, pembinaan remaja dan pembinaan relawan serta kegiatan sosial lainnya. Dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Manggarai terhadap kegiatan kegiatan PMI sangat dibutuhkan dan PMI terus berupaya memperbaiki sistem pelayanan terutama dalam hal penyediaan darah dan penanggulangan bencana serta peningkatan SDM Pengurus, staf dan sukarelawan PMI”. Tandas dr. Niken Mitak, MPh dalam sambutan awalnya, saat dihubungi langsung oleh media ini kepada Bpk Marsel Seda, S.Sos.
Foto : humas HMI
Foto : Humas PMI

      Dalam musyawarah ini pengurus PMI Kab. Manggarai periode 2011-2016 memaparkan hasil kegiatan mereka yang hampir mencakupi semua lini kehidupan masyarakat Manggarai. Laporan kegiatan dibacakan secara langsung oleh sekertaris PMI Kab. Manggarai Bpk. Herman Yosef Manehat, S.Pd di hadapan seluruh peserta MUSKAB. “Adapun beberapa hasil kegiatan PMI selama periode 2011-2016 di antaranya; jumlah masyarakat korban bencana yang telah mendapatkan bantuan pelayanan kemanusiaan berjumlah 231 KK, 4 pantai asuhan dan 1 SLB, masyarakat yang telah mendapatkan bantuan pemeriksaan golongan darah sebanyak 15. 682 jiwa yang terdiri dari 21 desa, 26 lembaga pendidikan SD dan SMA serta 2 perguruan tinggi (STKIP dan STIKES st. Paulus), kegiatan pengambilan darah oleh UTD PMI Kab. Manggarai sebanyak 14.192 kantong darah. Rinciannya adalah 1.714 kantong yang diambil dari sekolah, Perguruan Tinggi, instansi dan masyarakat di desa. 12.480 kantong diperoleh dari kegiatan donor darah di gedung UTD PMI Kab. Manggarai. 10 sekolah, 2 perguruan tinggi, 3 komunitas pemuda dan 4 desa yang telah mendapatkan pengetahuan tentang donor darah. 9 sekolah dasar yang telah mendapatkan sosialisasi PHBS. 8 sekolah yang telah memiliki unit PMR. Sukarelawan KSR dan TSR yang aktif ada 35 orang. Korps sukarelawan perguruan tinggi 2 unit (STKIP dan STIKES. Jumlah staf PMI (Markas dan UTD) PMI ada 14 staf.” Demikian laporan sekertaris PMI Kab. Manggarai. “PMI Kab. Manggrai juga memiliki sukarelawan terlatih atau spesialis pertolongan pertama, watsan, psychososial support, assesment, dan 6 orang telah mendapatkan pelatihan penanganan bagi kaum yang berkebutuhan khusus saat bencana (disabilitas).

Lanjut herman “PMI Kab. Manggarai juga ikut aktif dalam kegiatan kegiatan PMI ditingkat nasional seperti mengirim relawan mengikuti Temu karya Relawan Nasional di Malang tahun 2013, mengirim 4 perwakilan Palang Merah Remaja (PMR) mengikuti JUMBARA Nasional di Pangkep, Sulsel (juli 2016). Kedepannya PMI Kab. Manggarai akan mengembangkan PMR ke sekolah-sekolah di luar kota Ruteng” tegas Herman. Kegiatan PMI ini merupakan rencana panjang yang menelan waktu begitu lama. Ada pun harapanya bahwa semoga pemerintah Kabupaten Manggarai tetap memerhatikan kegiatan PMI pada periode berikutnya. Dari seluruh laporan ini terlihat antusiasme serta empati dari seluruh peserta yang hadir. PMI bekerja penuh tanggungjawab dan sangat intens. Dalam kegiatan Muskab ini juga dilakukan pemilihan ketua PMI Kab. Manggarai periode 2016-2021 yang berdasarkan kesepakatan forum dilakukan secara aklamasi sehingga terpilihnya Bpk. Ronny Kaunang, BcKn sebagai ketua PMI Kab. Manggarai periode 2016-2021. Bukti kerja keras dan tanggung Jawab besar beliau terhadap PMI Kab. Manggarai sehingga ia mendapatkan kepercayaan lebih untuk tetap menduduki jabatan yang sama sebagai ketua. Beliau adalah ketua PMI Kab. Manggarai periode sebelumnya (2011-2016). Sebagai bukti bahwa di tangan beliau PMI Kab. Manggarai membawa dampak yang luar biasa menjadi salah satu PMI Kab. Di NTT yang berhasil mewujudkan organisasi PMI yang kuat dalam kegiatan kemanusiaan dan manajemen organisasi yang baik.
( diambil dari Media Online Flores Editorial)

Senin, 14 November 2016

PELATIHAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PARA STAF PMI KAB. MANGGARAI: Salah Satu Bentuk Kerjasama STKIP St. Paulus Ruteng dan PMI Kab. Manggarai


Pada hari Sabtu-Minggu, 2-3 April 2016, PMI Kab. Manggarai melakukan
kegiatan pelatihan bagi seluruh staf. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari
kegiatan sebelumnya yang telah dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 19-20 Maret
2016. Kegiatan yang dipromotori oleh STKIP St. Paulus Ruteng melalui Tim Pengabdian kepada
Masyarakat (PkM) ini bertemakan tentang Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik dalam
Pemberian Pelayanan Kesehatan.
Pada kesempatan ini, selaku pemateri adalah Bpk. Chrispinus H. Jebarus, M. Th
sekaligus sebagai Ketua Tim PkM. Berdasarkan pengalamannya dalam melakukan
riset di BLUD RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng, beliau menegaskan bahwa Komunikasi
Terapeutik merupakan bagian dari komunikasi pada umumnya.

“Komunikasi Terapeutik sangat penting untuk diperhatikan, karena komunikasi memiliki daya
guna tersendiri dalam bidang kesehatan. Komunikasi yang efektif akan berdampak
terapeutis”, demikian tandas Pino, sapaan sehari-harinya. Kegiatan tersebut juga mengarahkan peserta untuk menggali masalah-masalah aktual yang sering dihadapi dalam pemberian pelayanan kesehatan, termasuk juga menemukan solusi alternatifnya. Kegiatan yang dihadiri oleh 11 peserta (staf UTD dan staf
Markas PMI Kab. Manggarai) ini ditanggapi dengan penuh semangat oleh para
peserta. Veronika, salah seorang peserta, menegaskan bahwa: “Kegiatan pelatihan
ini sangat bermanfaat bagi kami demi meningkatkan mutu pelayanan”.
Pada waktu terpisah, Kepala UTD PMI Kab. Manggarai, dr. Marianus Ronal Susilo
menuturkan bahwa: “kegiatan PkM yang telah dilaksanakan selama lima kali sangat
berguna bagi para staf di UTD agar mereka dapat memberikan asuhan pelayanan
kesehatan secara maksimal”.

Menutup kegiatan ini, Kepala Markas PMI Kab. Manggarai, Marselinus W. Seda, S. Sos
mengucapkan terima kasih kepada STKIP St. Paulus Ruteng, khususnya kepada Tim
PkM karena telah menginisiasi terselenggaranya kegiatan pelatihan Komunikasi
Terapeutik bagi staf PMI Kab. Manggarai. “Kegiatan ini perlu ditingkatkan terus
agar seluruh staf semakin berkualitas dalam pelayanan”, demikian tutur Marsel.
(Warta PMI)

Jumat, 29 April 2016

712 UMAT PAROKI NARANG DAPAT LAYANAN PEMERIKSAAN


            Minggu, 17 April 2016 umat paroki Sta. Maria Bunda Segala Bangsa mendapat pelayanan pemeriksaan golongan darah dari Puskesmas Narang kerjasama dengan Panitia Hardiknas Kecamatan Satar Mese Barat, OMK Paroki Narang dan PMI Kabupaten Manggarai. Umat, khususnya anak – anak dan remaja antusias mengikuti kegiatan tersebut yang  bertempat di aula Paroki Narang dan dilakukan setelah perayaan misa. 
Petugas pemeriksa (Photo By Don Meak )

Donatus Meak, Koordinator kegiatan saat ditemui di Markas PMI Kabupaten Manggarai mengatakan bahwa kegiatan pemeriksaan golongan darah ini dilakukan dalam rangka memperingati  Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) 2  Mei 2016 tingkat Kecamatan Satar Mese Barat.
Dari hasil pemeriksaan golongan darah ini, 712 orang telah mengetahui jenis golongan darahnya dengan perincian golongan darah A : 216 orang , B : 119 orang, AB : 31 orang, O : 358 orang. Kategori umat yang berkesempatan mendapatkan pelayanan tersebut yakni; usia balita : 20 anak , PAUD : 43 anak, usia SD : 348 anak, SMP : 94 anak, SMA : 158 anak dan umat dewasa : 49 orang.
Petugas Laboratorium Puskesmas Narang yang melakukan kegiatan pemeriksaan ini yakni Ibu Maria Fatima Jeparu, Ibu Martha Babo dan Ferdinandus Dugis,dkk.
      Don mengatakan bahwa maksud dilakukan kegiatan pemeriksaan golongan darah ini yakni untuk menjawab kebutuhan umat secara khusus anak – anak sekolah yang mana golongan darah merupakan salah satu identitas siswa yang harus diisi dalam buku rapor dan sebagai data kependudukan lainnya. Dari aspek kesehatan, mengetahui jenis golongan darah akan sangat membantu pada saat memberikan donor darah atau menerima transfusi darah.
Umat antri saat pengecekan golonga darah (Photo By Don Meak)
     
Guna mengantisipasi kejenuhan umat saat antri memeriksakan darahnya, panitia juga memutar film bernuansa rohani, kesehatan, pendidikan, musik –musik rohani dan Ja’i.
Don Meak selaku koordinator bakti sosial Panitia Hardiknas Tingkat Kecamatan Satar Mese barat mengatakan bahwa pada Minggu, 01 Mei 2016 akan dilakukan pemeriksaan golongan darah bagi umat Paroki Denge yang bertempat di Dintor dan diperkirakan 800-an warga akan melakukan pengecekan golongan darahnya. 
Kartu golongan darah        (Photo by Don Meak )

PMI Kabupaten Manggarai dalam kegiatan ini memberikan dukungan berupa penyediaan kartu golongan darah kepada semua umat yang telah mengetahui golongan darahnya.
Dalam kegiatan pemeriksaan golongan darah tersebut turut hadir Pastor Paroki Narang, Romo Laurentius Saya, Pr.  (Marsel)

Selasa, 26 April 2016

PMI DAN PATELKI KABUPATEN MANGGARAI GELAR BAKTI SOSIAL



Palang Merah Indonesia Kabupaten Manggarai dan Persatuan Ahli Tenaga Laboratorium Kesehatan Indonesia ( PATELKI ) pada hari Sabtu, 23 April 2016 melaksanakan bakti sosial pelayanan pemeriksaan golongan darah kepada murid SDI Karot dalam rangka merayakan pekan tenaga laboratorium medik 20 – 26 April 2016.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan sehari ini 427 murid SD telah mengetahui jenis golongan darahnya. Kegiatan berlangsung aman dan lancar berkat dukungan penuh dari pihak sekolah. Kepala SDI Karot, Fransiska Selasi, S.Pd merasa bersyukur mendapatkan pelayanan pemeriksaan golongan darah gratis di sekolahnya.
Murid kelas 1 sampai 6 antusias mengikuti kegiatan pemeriksaan tersebut walaupun harus antri menunggu giliran diperiksa. Banyak pula di antara murid yang takut ketika jarinya akan ditusuk jarum untuk diambil darahnya.
Ketua PALTEKI Kabupaten Manggarai Tarsisius Pamput, Amd.,AK,  disela – sela kegiatan mengatakan bahwa bakti sosial pemeriksaan golongan darah ini merupakan hasil kesepakatan seluruh anggota PATELKI sebagai salah satu cara memperkenalkan perhimpunan ini ke tengah masyarakat dans ebagai tanggung jawab sosial dari anggota PATELKI. Sebelum melakukan kegiatan bakti sosial, anggota perhimpunan ini juga melakukan kegiatan gerak jalan sehat dalam kota Ruteng.
Tarsi mengatakan bahwa lulusan analis kesehatan di wilayah Manggarai cukup banyak namun mereka belum bergabung dengan perhimpunan ini mungkin dikarenakan kurangnya informasi. Dia berharap agar lulusan analis kesehatan yang berada dalam wilayah kabupaten Manggarai bisa bergabung dalam PATELKI ini.         ( ARDO )

Sabtu, 23 April 2016

30.000 MILI LITER DARAH TELAH IA SUMBANGKAN

          Menjadi pendonor darah bukanlah cita -citanya. Keinginannya yang begitu kuat untuk membantu sesama membuatnya begitu berani dan antusias mendonorkan darahnya sampai dengan saat ini.
             Beliau adalah Hermanus Rudin, SKM. Mungkin tidak banyak orang mengenal sosok ini, tetapi bagi para staf di UTD PMI Kabupaten Manggarai, pria paruh baya berumur 54 tahun ini merupakan pengunjung wajib 3 bulanan. Usia bukan suatu penghalang bagi sosok yang saat ini menjabat sebagai Kepala Instalasi Gizi RS dr. Ben Mboy untuk mendonorkan darahnya secara rutin yakni sekali dalam 3 bulan.
Kisah berawal di tahun 1986 ketika Herman sedang menjalani studi di Akademi Ilmu Gizi Indonesia YPAG Makassar. Ketika itu ada pasien dari Manggarai yang sedang menjalani perawatan disalah satu RS Swasta yang berada di Makassar dan membutuhkan transfusi darah akibat perdarahan sehabis melahirkan. Banyak mahasiswa Manggarai yang kala itu diminta bantuan untuk mendonorkan darah namun tidak bersedia, mahasiswa Ilmu Gizi ini terketuk hatinya tuk membantu apalagi pasiennya berasal dari Manggarai. Itulah awal Herman berkenalan dengan donor darah dan rutin mendonorkan darah sampai dengan saat ini.
            Pemilik golongan darah O ini, merupakan salah satu pendonor sukarela yang rutin  menyumbangkan darahnya bagi pasien di rumah sakit. Pasti banyak yang bertanya - tanya, seberapa  banyak darah yang telah beliau sumbangkan?? Ayah 2 putera ini telah berdonor sebanyak 86 kali, "wooww"...pasti banyak yang terheran - heran mendengar jumlah sebanyak ini, apalagi bagi yang belum pernah berdonor dengan alasan takut jarum donor atau takut kehabisan darah. Jumlah sebanyak ini pun hanya dihitung saat beliau berdonor semenjak bekerja di Kupang dan Ruteng, belum terhitung saat semasa kuliah di Makassar yang menurut penuturannya telah banyak kali pula beliau berdonor darah.
“ Di usia 54 tahun ini saya berharap agar Tuhan memberikan kesehatan, sehingga saya dapat membantu sesama dan pada saat usia 60 tahun saya sudah mencapai target 100 kali mendonorkan darah” ucapnya. Adapun penghargaan yang telah ia terima selama berdonor darah yakni piagam Bupati Manggarai untuk pendonor darah 25 kali dan piagam penghargaan dari Gubernur kepada pendonor darah 50 kali. " tinggal 14 kali donor lagi saya akan mendapatkan penghargaan tertinggi dari Presiden berupa Satyalencana Kebaktian Sosial; doakan biar saya tetap sehat agar bisa menjadi orang Flores pertama atau orang Manggarai pertama yang menerima penghargaan tersebut."ungkap suami dari Elisabeth Imun.
Herman Rudin, SKM dan piagam penghargaan donor darah
(Pict.by Ardo)
Berdasarkan ketentuan dari Palang Merah Indonesia bahwa pendonor darah sukarela yang telah mendonorkan darah sebanyak 100 kali akan memperoleh penghargaan tertinggi dari Presiden Republik Indonesia berupa cincin emas. Sebagai bentuk pembinaan dan upaya mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi pendonor darah, sejak tahun 1950 PMI telah menyelenggarakan pemberian penghargaan kepada Donor Darah Sukarela (DDS) untuk donor darah 25, 50, dan 75 kali  dalam bentuk pin, cincin dan sertifikat. Pemberian penghargaan ini diselenggarakan oleh PMI ditingkat daerah maupun cabang pada kesempatan Hari Ulang Tahun PMI ataupun pada hari peringatan kemerdekaan RI. Penghargaan kepada pendonor darah yang telah menyumbangkan darah secara sukarela sebanyak 100 kali diberikan oleh Pemerintah dalam bentuk Satyalencana Kebaktian Sosial. penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi yang diserahkan langsung oleh Presiden RI dalam Rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Untuk orang NTT, pendonor yang telah menerima cincin emas bisa dihitung dengan jari salah satunya yakni Walikota Kupang, Jonas Salean yang telah berdonor sebanyak 109 kali.
"Selama saya berdonor darah, saya tidak pernah meminta imbalan dari keluarga pasien, saya selalu berpikir bahwa saya tidak boleh menyusahkan sesama yang sudah tertimpa sakit. saya selalu menolak bila keluarga pasien memberikan uang sebagai ungkapan terima kasih, saya sarankan kepada mereka agar uang tersebut digunakan untuk membeli obat untuk pasein yang sakit. Saya selalu memberi penyadaran kepada para pendonor pemula bahwa tujuan kita yakni meringakan beban dari keluarga pasien tersebut, kita jangan lagi meciptakan beban baru bagi mereka. Biarlah Tuhan yang membalas segala amal baik kita kepada sesama. "Ungkap Alumni FKM Universitas Hasanuddin ini.
Sungguh suatu perbuatan yang mulia, semoga beliau diberikan kesehatan serta umur yang panjang. Tuhan memberkati. (Marsel)

Biodata :
Nama lengkap
:
Hermanus Rudin, SKM
TTL
:
Karot, 12 April 1962
Agama
:
Katolik
Jenjang Pendidikan
:
-    SDK Ruteng III
-    SMP Dharma Bakti
-    SMA Protestan Ujung Pandang
-    D3 AIG YPAG Ujung Pandang
-    S1Universitas Hasanuddin
Istri       
:
Elisabeth Imun
Anak
:
- Agustinus Rudin, S.Kep.,Ns
- Mario Hadi Rudin ( SENDRATASIK UNWIRA Kupang )
Riwayat Pekerjaan
:
-              1989 – 1994, Kepala Instalasi Gizi
                                       RS Bhayangkara Kupang
-              1995 - sekarang  , Kepala Instalasi Gizi
                                                RSUD dr. Ben Mboy
                                                Ruteng - Manggarai
-      2013 – sekarang . Dosen  UIT Cabang Ruteng 

Selasa, 29 Maret 2016

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI STAF PMI KABUPATEN MANGGARAI

     Pada Sabtu (19/3) dan Minggu (20/3), STKIP St. Paulus Ruteng melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat memberikan pelatihan tentang Komunikasi Terapeutik dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Pasien kepada Para Staf Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kab. Manggarai. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara STKIP St. Paulus Ruteng dan Palang Merah Indonesia yang menjadi salah satu penanggung jawab terhadap Unit Transfusi Darah. Gedung Markas PMI Kabupaten Manggarai yang terletak dalam kompleks Kantor DPRD Kabupaten Manggarai. menjadi tempat pelaksanaan kegiatan. Belasan staf UTD dan staf Markas PMI Kab. Manggarai hadir menjadi peserta dalam kegiatan yang berlangsung dari pukul 15.00 hingga 18.45 Wita.
     Dalam dua hari ini, dua tema utama masing-masing disajikan yaitu tentang Komunikasi Umum dan Public Speaking. Pada hari pertama, materi pelatihan tentang komunikasi umum diberikan oleh salah seorang anggota Tim PKM STKIP St. Paulus Ruteng, yaitu Fransiskus Sales Lega, M.Th. Dalam materinya, Lega menjelaskan dengan lugas pengertian, fungsi, prinsip, dan konteks komunikasi. Sementara pada hari kedua, Rudolof Ngalu, S.Fil., M.Pd. hadir sebagai nara sumber yang menyajikan materi tentang Public Speaking. Ia secara lebih praktis menjelaskan tentang teknik dan tips saat menjadi pembicara di umum. Para peserta cukup antusias mengikuti kegiatan di dua hari ini yang dibuktikan dengan keaktifan mereka dalam sesi tanya jawab.
     Ketua PMI Kab. Manggarai, Rony Kaunang, melalui salah seorang stafnya menyambut positif kegiatan ini. Peningkatan mutu pelayanan staf UTD khususnya dan relawan PMI pada umumnya tak bisa dipisahkan dari upaya peningkatan kualitas komunikasi saat melayani pasien dan masyarakat. Ia berharap kegiatan serupa bisa dijalankan secara reguler setiap tahunnya dan bisa menghasilkan luaran seperti SOP pelayanan yang bermutu.
    Koordinator Tim PKM STKIP St. Paulus Ruteng dalam kegiatan ini, Chrispinus H. Jebarus, M.Th., mengungkapkan kelegaannya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa banyak kendala dalam proses pelaksanaan kegiatan ini, terutama menyangkut waktu yang sesuai antara tim dan peserta. “Saya lega, akhirnya bisa dilaksanakan. Para Staf UTD ini sangat padat kegiatannya. Sulit mendapatkan waktu yang tepat untuk mengumpulkan semuanya...”, ujarnya. Ia berharap kegiatan lanjutan yang akan diadakan dua minggu mendatang bisa berjalan sesuai rencana dan mendapat sambutan serupa seperti pada dua hari ini.
 (Chrispinus Jebarus )

Jumat, 11 Maret 2016

MENGENAL POSKO PMI KABUPATEN MANGGARAI


Posko PMI Kab Manggarai. Dlm Gambar: Charles, Echon Elfird, Pa Willy Dugis
Palang Merah Indonesia (PMI) memiliki peran yang sangat besar dalam menanggulangi bencana yang bisa datang kapan saja. Dalam situasi darurat (bencana) koordinasi dan akurasi iformasi sangat menentukan langkah lanjutan yang harus diambil untuk menanggulangi bencana. Karena itu dibutuhkan suatu centra informasi. Dalam organisasi kemanusiaan PMI, Posko memainkan peran itu.

Sejak tiga tahun silam PMI Kabupaten Manggarai telah memberlakukan posko “siaga” selama 24 jam. Hal ini bertujuan agar bisa memaksimalkan pelayanan PMI sebagai organisasi kemanusiaan terdepan bagi warga masyarakat Kabupaten Manggarai. Dengan demikian PMI selalu sigap baik dalam situasi normal maupun dalam keadaan darurat bencana.

Pada situasi Normal : Peran posko PMI Kabupaten Manggarai adalah menerima informasi, mengolah dan menginformasikannya kepada staf markas, Pengurus dan para sukarelawan PMI. Selain menangani bencana PMI juga memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menyediakan stok darah yang cukup. Karena itu posko menyokong peran PMI ini dengan menginformasikan kegiatan donor darah, pemeriksaan golongan darah, informasi stock darah, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan sosialisasi donor darah.

Posko PMI Kab. Manggarai juga berkewajiban men-share-kan informasi-informasi tertentu kepada PMI Provinsi NTT dan PMI Pusat maupun dengan Dinas-dinas terkait di daerah.

Pada situasi Darurat Bencana: Posko PMI Kabupaten Manggarai akan berperan sebagai pusat pengendalian kegiatan penanggulangan bencana yang meliputi kegiatan perencanaan, pengkoordinasian dan pemantauan (monitoring). Posko dapat “berpindah markas” ke lokasi sekitar bencana (biasa dinamakan Posko Lapangan) untuk meningkatkan garis koordinasi dalam operasi penyelamatan.

Dalam penanganan bencana tentu saja perangkat pengendalian operasi menjadi hal yang prinsipil dan mutlak diperlukan. Dengan demikian setiap tim dapat bekerja dengan efektif dan terstruktur. PMI pernah menerapkan posko Lapangan secara simulatif pada kegiatan Simulasi Penanganan Bencana gunung berapi dua tahun lalu di desa Robo, Kecamatan Wae Rii, Kab. Manggarai. (baca:Utusan dari 4 PMI Kabupaten dan Utusan dari Instansi Terkait Mengikuti Simulasi Penanganan bencana Yang Diselenggarakan PMI Kab. Manggarai). Dalam simulasi yang berlangsung dua hari itu (19-20 September 2014) tampak jelas bahwa  Posko Lapangan benar-benar dijadikan sebagai pusat pengendalian operasi.  Berbagai kegiatan terkontrol. Pprinsip-prinsip manajemen bencana pun dapat diaplikasikan dengan baik mulai dari perencanaan, pengkoordinasian sampai pemantauan (monitoring).  Walaupun masih ada beberapa hal teknis yang mesti dibenahi akan tetapi menurut kami Simulasi Robo bisa menggambarkan penerapan posko lapangan yang representatif dan efektif.

Posko yang berfungsi baik tentu saja harus didukung pula oleh staf posko yang memiliki manajemen yang baik. Karena itu staf posko berusaha selalu berbenah diri dan memperkuat kapasitas pengetahuan tentang komunikasi. Dalam kaitan dengan hal itu selain mengikuti berbagai pelatihan yang diinisiatifi PMI, sebagai staf Posko kami juga menyadari harus memperkaya diri dengan menggunakan berbagai media yang ada seperti Radio komunikasi, internet, Televisi, telepon seluler dan berbagai media komunikasi lainnya.

Harus diakui bahwa transmisi informasi tidak semuanya berjalan lancar baik dari masyarakat ke Posko PMI maupun sebaliknya dari Posko PMI ke masyarakat (dalam hal ini otoritas wilayah seperti kepala desa). Hal ini terkendala bukan saja karena minimnya peralatan komunikasi yang memadai di desa (lokasi rawan bencana) tetapi juga topografi beberapa daerah manggarai yang sedikitnya menghalangi akses komunikasi. Akan tetapi hali ini tidak sesulit menegakan benang yang basah. Karena kami yakin dengan dukungan masyarakat terutama support yang kuat dari para sukarelawan PMI Manggarai, kita semua terlebih Posko PMI manggarai tetap siaga dan siap bekerja baik dalam situasi normal (tanpa bencana) maupun dalam situasi darurat bencana. Akhirnya masukan dari anda semua, pejuang kemanusiaan, guna menjadikan posko PMI sebagai pusat data dan informasi, kami nantikan.
Salam Kemanusian!!! **‘BY: Charles Arman’** 


Berita Lainnya
Ratusan Siswa SDI Dongang Mendapat Pemeriksaan Goldar Gratis
UTD PMI KAB. MANGGARAI DISERBU
7000 ORANG DITARGETKAN MENDAPATKAN PEMERIKSAAN GOLDAR

Senin, 07 Maret 2016

Ratusan Siswa SDI Dongang Diperiksa Goldar-nya



Ibu Raimunda Wolos, S.Pd Kepsek SDI Dongang

Ratusan siswa SDI Dongan Kec. Langke Rembong mendapat pemeriksaan gratis golongan darah. Kegiatan yang digalakan PMI Kab. Manggarai ini merupakan bagian dari target pemeriksaan goldar untuk 7000 orang di tahun 2016.

Kepala Sekolah SDI Dongang , Ibu Raimunda Wolos, S.Pd mengatakan sangat antusias dengan kegiatan pemeriksaan goldar gratis di sekolah pimpinannya. Menurut beliau kegiatan pemeriksaan goldar gratis belum pernah ada sebelumnya di SDI Dongang. Kegiatan serupa (berkaitan dengan kesehatan-red) memang ada tapi bukan dilakukan oleh PMI melainkan kegiatan yang digalakan oleh puskesmas dalam rangka BIAS (Bulan Imunisasi nasional untuk sekolah –red).  Ibu Raimunda menambahkan bahwa SDI Dongang (para siswa dan guru) akan tetap mendukung kegiatan kemanusiaan yang digalakan PMI. Kami tidak pernah alpa memberikan sumbangan (baca: sumbangan bulan dana PMI-red) yang digalakan PMI, imbuh beliau. Kepsek yang selalu ceria ini menambahkan agar para staf PMI juga menyempatkan diri untuk memberi sosialisasi ihwal PMI kepada para siswa SDI Dongang. Terus terang sebagian besar siswa belum mengenal PMI dan juga tidak tahu tentang manfaat kegiatan hari ini, "kata Raimunda.  Kalau dari pihak PMI ada sosialisai diharapkan para siswa bisa mengenal dan memahami slebih dini tentang kegiatan kemanusiaan yang dijalankan PMI, khususnya PMI Kab. Manggarai.

Marsel Seda, Kepala Markas PMI Kab. Manggarai, dihubungi secara terpisah, mengatakan akan menindaklanjuti anjuran ibu Raimunda dan akan membicarakannya dengan Ketua PMI Kab. Manggarai dan Direktur UTD PMI Kab. Manggarai.
Situasi Pemeriksaan Goldar Gratis di SDI Dongang. Tiga staf PMI melayani Pemeriksaan Goldar: dari Kiri: Marsel, Hartyn, Dus. Para siswa berjubelan, sebagian siswa berada dalam ruangan kelas, sebagian lainnya berbaris di luar rauangan kelas. (foto:gws)

Dalam pantauan media PMI Kab. Manggarai para siswa sangat antusias dalam kegiatan pemeriksaan goldar ini. Sebagian siswa berada di dalam ruangan kelas. Sebagian lagi berbaris memanjang menghadap pintu masuk ruangan kelas. Tampak beberapa orang guru membantu petugas PMI menertibkan para siswa.
Seorang siswi ketakutan ketika hendak diambil sampel darahnya terpaksa dibantu oleh beberapa orang guru (foto:gws)
Terlebih ada beberapa orang siswa yang takut bahkan sampai menangis ketika hendak diambil sampel darahnya. Untunglah dengan berbagai cara para guru berhasil meyakinkan si anak sehingga tidak merasa takut berlebihan ketika diambil sampel darahnya. Menurut data PMI para siswa (juga guru -red) yang berhasil diperiksa golongan darahnya berjumlah 314 orang.

PMI tetap berkomitmen untuk menyediakan pelayanan terbaik bagi masyarakat terlebih dalam menyiapkan stok darah yang cukup bagi masyarakat Manggarai Raya. (Untuk diketahui sampai sekarang PMI Manggarai menyediakan darah untuk pasien yang berasal dari tiga kabupaten Manggarai Raya). Dengan aksi pemeriksaan goldar gratis ini diharapkan selain mengetahui goldarnya para siswa juga kelak tertarik untuk bergabung menjadi sukarelawan PMI terlebih bersedia menyumbangkan darahnya bagi mereka yang membutuhkan.***gws***




Selasa, 01 Maret 2016

UTD PMI Manggarai Diserbu Calon Donor


Waktu menunjukkan pukul 11.00 Wita sementara di luar hujan turun dengan lebatnya, sekelompok orang berkerumun di depan ruangan UTD PMI Kab. Manggarai. Mereka adalah keluarga pasien dan para calon donor yang menunggu antrian untuk mendonorkan darah. Rupanya situasi yang sama juga tampak di dalam ruangan tunggu (ruangan tensi) UTD PMI kab. Manggarai, banyak orang berjubel dan mengantri untuk ditensi oleh Polce, salah seorang staf UTD PMI Manggarai.

Sebagian donor "terpaksa" berdiri karena tidak mendapat tempat duduk
Para Calon donor berasal dari berbagai latar belakang, ada yang menggunakan seragam PNS, TNI dan kebannyakan  menggunakan jas kampus STKIP Ruteng.

Menurut Veronika Sijun, bendahara UTD PMI Manggarai, di awal bulan seperti ini memang petugas UTD hampir "kewalahan" menangani para donor yang datang mendonorkan darahnya.
Dari kanan ke kiri: Herlin, Hartyn, Vero, tiga orang staf PMI di ruangan lab. UTD PMI

Untuk diketahui ruangan aftaf UTD PMI Manggarai memiliki 3 tempat tidur donor. Dengan kapasitas seperti itu berarti hanya tiga orang donor yang bisa diambil darahnya sedangkan yang lain harus mengantri. Bagi masyarakat yang tidak mau mengantri PMI masih menyiapkan kesempatan alternatif, pada sore bahkan malam hari. Sejak beberapa bulan silam UTD PMI beroperasi selama 24 jam penuh. Para petugas melayani donor secara bergantian (shift). Ada tiga shift: pertama dari jam 08.00-14.00, shitf kedua dari pukul 14.00-20.00 dan shift ketiga dari pukul 20.00-08.00. Akan tetapi sebaiknya para calon donor mendonorkan darahnya pada pukul 08.00-13.00 karena pada jam seperti itu petugasnya lebih banyak ketimbang sore atau malam hari.**

Berita Lainnya
7000 orang akan dicek Goldar-nya di tahun 2016
PERTAMA ke Manggarai
Manajemen Tanggap Darurat
 Ayo Gabung Menjadi Sukwan PMI
Say Love to PMI Manggarai