Selamat Datang Di Blog PMI Kabupaten Manggarai. Terima Kasih Kepada Para Donor Sukarela: Sekantong Darah Yang Anda Sumbangkan Menyelamatkan Nyawa Saudara/i Kita Yang Membutuhkan. Tetaplah Setia Mendonorkan Darah Setiap Tiga Bulan. Kami Tetap Menantikan Kedatangan Anda

Senin, 26 Mei 2014

Agenda Kegiatan PMI Kabupaten Manggarai

INFORMASI AGENDA KEGIATAN
  • 26/05/2014  :Ketua PMI Kabupaten Manggarai Berangkat Menuju Kupang untuk Mengikuti Rapat di   PMI Provinsi NTT
  • 27/05/2014  : Penggalangan Dana PMI. Dimulai jam 09.00 s.d. selesai. Anggota KSR dan PMR akan berkumpul di Markas PMI pada jam 08.30
  • 30/05/2014  : Mendirikan Tenda Pleton. Lokasi : Di Lapangan Parkir Kampus STKIP Ruteng. Waktu Pukul 16.00 sampai selesai
  • 31/05/2014  : Kegiatan Donor Darah Imapala STKIP Ruteng. Waktu Jam 08.00 sampai selesai
      Perubahan kegiatan akan diberitahu lewat sms.

Berita Lainnya
 Gladi Posko di Makodim 1612 (hari kedua)

Gladi Posko di Makodim 1612 (hari pertama)
Informasi Blood 4 Life
Sosialisasi Donor Darah Dan Kepalamerahan di STKIP Ruteng
Menggugah Humanity Side (Donor Darah di Golo Wua)
Persiapan Akomodasi Menjelang Donor Darah
PMI Bekerjasama Dengan Telkomsel
PMI Kab-Manggarai Menerima Kedatangan Rombongan Stikes Cinta Mandiri Husada Kupang

Sabtu, 24 Mei 2014

Relawan PMI Kab. Manggarai Mengikuti Gladi Posko 1 di Makodim 1612/ Manggarai (hari kedua)



Kasdim 1612 Memaparkan Rencana Staf Menggunakan Maket
Gladi Posko hari kedua dimulai tepat pukul 08:35 witeng. Tahap pertama hari kedua Dandim 1612/Manggarai memimpin rapat pemaparan perkiraan para staf (dari ruang pelaksana) dalam rangka penyelesaian operasi bencana alam manggarai timur. Rapat ini dihadiri kelima kepala staf yang berada di bahwa komando kasdim. Peserta yang turut serta berasal dari berbagai instansi terkait seperti BPBD Matim dan Manggarai, PMI Manggarai dan Mabar, Pol. PP Matim dan Manggarai, Polres, PU Matim, dan BMKG.

Pak Kasdim mendapat kesempatan pertama untuk membawakan pemaparan. Beliau menjelaskan bahwa seluruh pemaparan stafnya akan menggunakan maket sebagai pedoman kerja di lapangan. Dengan menggunkan senter laser beliau memberi penjelasan dan keterangan berkaitan dengan maket atau peta wilayah yang melingkupi wilayah Manggarai dan Manggarai Timur. Arah Utara maket disesuaikan dengan arah Utara sebenarnya. Selanjutnya kasdim menjelaskan maket berdasarkan warna-warna yang digunakan sebagai berikut :

  • Warna coklat pada maket menandakan ketinggian. Hasil survey menunjukan terdapt tiga daerah ketinggian/ gunung yakni Poco Ranaka sebagai gunung berapi yang berstatus aktif, Golo Lobo dan Golo Mama yang berpotensi tanah longsor.
  • Warna Biru merupakan sungai. Dari hasil laporan, Wae Reno merupakan sungai yang membatasi territorial matim dan manggarai. Sungai ini juga berpotensi untuk banjir. Sungai lainnya adalah Wae Wake yang bermuara di Reo.
  • Warna merah adalah jalan raya. Untuk Wilayah matim fasilitas jalan umumnya beraspal dan bisa dilalui kendaraan.
  • Warna Hiaju : perkampungan
  • Warna titik-titik biru : daerah persawahan
Kemudian Kasdim menutup pemaparan dengan menyimpulkan bahwa daerah matim terdiri dari kawasan hutan tandus yang disebabkan oleh illegal lodging dan hal ini berpotensi mendatangkan bencana alam yakni banjir dan tanah longsor.

Setelah pemaparan Kasdim kelima kepala staf berturut-turut melaporkan temuan sekaligus anjuran yang bisa dijadikan pertimbangan Dandim sebelum mengambil keputusan operasi militer yang akan dijalankan. Berdasarkan berbagai telaah dan pertimbangan kelima kepala staf menganjurkan penggunaan dua opsi “cara  bertindak” (CB). CB 1 bersifat serentak sedangkan CB2 dilaskanakan secara bertahap berdasarkan skala prioritas. Semua kepala staf mengambil kesimpulan yang mengerucut pada penggunaan CB 1 dengan alasan pengerahan personel reaksi cepat secara serentak dapat meminimalisasi jatuhnya korban.

Usai mendengar pemaparan dan anjuran para stafnya Dandim tidak langsung mengambil keputusan tetapi membuat pertimbangannya sendiri berdasarkan laporan para staf. Hal ini penting karena di lapangan TNI tidak akan bekerja sendiri. TNI dalam hal ini kodim 1612 mesti menggandeng pemerintah daerah dan instansi lain yang juga mempunyai andil dalam penanggulangan bencana. Karena itu tahap selanjutnya adalah rapat koordinasi (dengar pendapat) dengan instansi terkait. Pada tahap ini Dandim menyampaikan temuan para stafnya kepada forum dan meminta informasi berupa kesiapan fasilitas dan tenaga dari tiap instansi. 

Tomi Hikmat mewakili PMI Manggarai menyatakan kesiapan PMI Kab Manggarai untuk bekerja sama dengan makodim 1612 dalam rangka penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Matim. “Kami mempunyai kekuatan relawan sebanyak 150 orang dan 30 orang yang aktif, “lapor Tomi. “Selain itu PMI Kab. Manggarai mempunyai dua fasilitas tenda yang siap pakai, perlengkapan family kid, dan berbagai perlengkapan lain yang bisa digunakan untuk mendukung operasi penyelamatan,   “lengkap Tomi.

Menanggapi masukan dari relawan PMI, Dandim menghimbau agar PMI memikirkan pengadaan stok darah ketika terjadi bencana. PMI dapat berkoordinasi dengan berbagai SKPD untuk penggalangan donor darah masal. 

Relawan PMI dan Instansi Terkait Yang Lain Mendengarkan Kesimpulan Laporan Staf dari Dandim 1612
Selain PMI Kab. Manggarai dengan nada simulatif beberapa instansi lain pun menyatakan kesiapan  dengan dukungan tenaga dan fasilitas untuk mendukung operasi penyelamatan yang dikoordinir oleh kodim 1612.
Kira-kira satu jam setelah rapat koordinasi-dengar pendapat sekali lagi Dandim dan para kepala staf berserta seluruh undangan dari pemda dan instansi terkait mengadakan rapat dalam rangka pengambilan keputusan pelaksanaan operasi militer penanggulanan bencana alam di wilayah Matim. Pada kesempatan ini Dandim menyampaikan 8 butir konsep umum operasi penanggulangan bencana alam Matim. Operasi akan menggunakan opsi CB1 berdasarkan pertimbangan seperti yang disampaikan para staf sebelumnya. Untuk mengatasi kekurangan personel di markas sebagai dampak penggunaan opsi CB 1 akan dilakukan koordinasi lebih lanjut. Pihak TNI akan menurunkan personel sejumlah 1 SSK dari makomdim 1612/Manggarai dan 1 SSK dari Yonif 743. TNI akan selalu bekerja sama dengan Pemda dan instansi terkait untuk koordinasi level atasan dan lapangan. 

Akhirnya seluruh kepala staf dan perwakilan dari instansi terkait menyatakan kesiapan untuk bekerja maksimal sesuai dengan bidang penanganganannya masing-masing dengan tetap berpegang teguh pada garis koordinasi kerja yang telah ditetapkan. (gws)

Berita Lainnya
Gladi Posko di Makodim 1612 (hari pertama)
Informasi Blood 4 Life
Sosialisasi Donor Darah Dan Kepalamerahan di STKIP Ruteng
Menggugah Humanity Side (Donor Darah di Golo Wua)
Persiapan Akomodasi Menjelang Donor Darah
PMI Bekerjasama Dengan Telkomsel
PMI Kab-Manggarai Menerima Kedatangan Rombongan Stikes Cinta Mandiri Husada Kupang

Relawan PMI Kab. Manggarai Mengikuti Gladi Posko 1 di Makodim 1612/ Manggarai (hari pertama)



Usai Apel Pembukaan Gladi Posko Kodim 1612
Di bawah tema umum “Kodim 1612/Manggarai melaksanakan Latihan Gladi Posko 1 Untuk Meningkatkan Kesiapan Dan Operasio Bantuan Manggarai akibat bencana Alam, Pengamanan Pengungsian Dan Pemberian Bantuan Kemanusiaan Dalam Rangka Operasi Bantuan TNI Kepada Pemerintah Daerah”, kodim 1612 mengundang berbagai instansi terkait untuk mengadakan latihan bersama.  Kegiatan ini sedianya diadakan dua hari sebelumnya akan tetapi karena ada perubahan jadwal perjalanan Danrem akhirnya diadakan pada kamis 22 Mei 2014.

Apel pembukaan kegiatan dimulai tepat pukul 08.45. Satuan regu dari berbagai instansi terkait seperti TNI-Makodim 1612, PMI, BPBD, TAGANA, POLRES, SUBDENBRIMOB, POL PP, DINAS SOSIAL, KESBANGPOL, MKGB, dan lain-lain berbaris di bagian barat lapangan upacara (lapangan basket) kodim 1612. Tampil sebagai pemimpin upacara Dandin Kodim 1612/Manggarai Letkol (Inf )Jacky Ariestanto dan Pembina upacara Danrem Korem 161 Wirasakti Brigjen TNI Ahmad Yuliarto, S.Sos, MAP. 

Dalam sambutannya Danrem mengatakan Gladi Posko adalah kegiatan rutin yang dilaskanakan jajaran TNI berdasarkan UU no. 34 tahun 2004. Dalam UU itu ditegaskan bahwa tugas TNI selain menjalankan operasi militer perang tetapi juga operasi militer non perang. Penanggulangan bencana alam adalah salah satu tugas tugas non perang. Oleh karena itu Gladi Posko 1 yang akan dilaksanakan di makodim 1612/Manggarai adalah dalam rangka mempersiapkan prajurit secara dini sebelum bencana sesungguhnya datang, Jelas Danrem. Ia melanjutkan bahwa operasi seperti ini TNI tidak bisa bekerja sendiri. TNI membutuhkan kerjasama dan koordinasi dengan pelbagai instansi terkait agar operasi militer tanggap bencana benar-benar maksimal dan optimal, Kata Danrem.  “Kehadiran undangan (instansi lain) adalah untuk memonitori dan system kerja dan garis koordinasi dalam tubuh TNI. Hal ini penting agar operasi tanggap bencana kemudian dapat dilaksanakan secara terkoordinasi, Sambungnya.

Ruang pelakasana yang terdiri atas Kepala Staf dan staf
Pada hari pertama gladi posko difokuskan pada “pembelajaran” penyampaian belbagai kasus di lapangan untuk ditindaklanjuti di tingkat yang lebih tinggi. Para staf dilatih bukan hanya untuk menerima laporan tetapi juga untuk mengecek dan mengkros cek kepada berbagai pihak terkait agar laporannya benar-benar akurat.
Seperti yang lihat “media” PMI Kab-Manggarai pihak makodim 1612/Manggarai menyiapkan dua tempat utama untuk latihan operasi ini. Ruangan pertama adalah ruangan pelaksana yang terdiri atas para staf dengan berbagai bidang seperti staf bagian intel, logistic, territorial, operasi yang dikepalai oleh seoran kasdim (kepala staf dandim). Ruangan kedua adalah ruang pengendali atau pengontrol yang memantau kerja para staf berdasarkan laporan dari para penilai dari setiap staf. Meskipun kegiatan bersifat simulatif akan tetapi tampak para anggota TNI makodim 1612 sangat serius dan teliti melakukan tugasnya.

Sekitar jam 11.10 diadakan rapat koordinasi yang dipimpin langsung Dandim 1612/Manggarai. Selain unsur kepala staf kodim 1612/Manggarai para peserta dari instansi terkait pun turut serta dalam rapat koordinasi ini. Dalam rapat koordinasi ini Dandim membahas laporan dari berbagai posko dan isntansi terkait tentang kemungkinan adanya bencana alam yang menerjang wilayah Manggarai Timur. Hal ini berdasarkan laporan dari BMKG Matim yang mengatakan bahwa curah hujan yang jauh sangat meningkat dibandingkan satu tahun sebelumnya. Selain itu juga ada laporan tentang pembalakan liar yang dilaporkan camat dan mengindikasikan keterlibatan anggota TNI. Semua laporan itu diakomodir oleh Dandim selaku pimpinan untuk kemudian ditindakalanjuti.

Usai Rapat Koordiasi kira-kira jam 12.00 para peserta isitirahat untuk makan siang bersama. Meskipun peserta dari instansi lain tidak dlibatkan secara langsung dalam acara ini akan tetapi paling tidak para peserta bisa belajar untuk bekerja berdasarkan garis koordinasi yang jelas agar dapat menemukan langkah solutif yang cepat dan tepat sasar. 

Danrem Korem 161 Wirasaktim Memberikan Penjelasan Tentang Gladi Posko Kepada Instansi Terkait
Dalam kegiatan ini PMI mengerahkan 14 orang relawan (10 orang relawan PMI Manggarai  yang terdiri atas 4 orang Pembina PMR, 4 orang anggota KSR, dua orang staf Markas-Posko; 4 orang relawan PMI Mabar). Kalau banyak isntansi lain sudah meninggalakan makodim 1612 sebelum penutup akan tetapi relawan PMI bertahan sampai pukul 15.00 witeng. Setelah meninggalkan kodim 1612/Manggarai semua relawan PMI pun menyambangi Markas PMI Kab. Manggarai untuk beristirahat sejenak sebelum akhirnya bubar dan kembali ke rumah masing-masing. (gws).

Selasa, 20 Mei 2014

Blood 4 Life

gambar: ilustrasi
INFORMASI
PMI Kab. Manggarai menambahkan satu menu lagi di websitenya yakni Blood 4 Life. Pada halaman ini tersedia data donor yang telah melakukan donor darah 3 bulan yang lalu. Keluarga pasien dapat langsung mengakses halaman ini secara langsung dan menghubungi nomor kontak donor yang telah disediakan. Caranya dengan mengklik menu BLOOD 4 LIFFE atau juga dengan mengklik icon Blood 4 Life pada sisi kiri beranda blog ini.
Kami berharap keluarga pasien yang membutuhkan darah dapat terbantu untuk mencari donor bagi yang membutuhkan.

Kami menyadari kemungkinan penyalahgunaan data (nama dan nomor kontak) oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu seperti yang tercantum pada halam Blood 4 Life sekali lagi kami menegaskan bahwa data donor yang tercantum pada website ini adalah milik PMI Kab. Manggarai. Siapa pun yang mengunjungi blog ini harap menggunakan data yang bersangkutan hanya untuk menghubungi donor yang bersedia mendonorkan darah. Dilarang mengambil dan menggunkan data donor untuk tujuan lain.
Selain mengunjungi blog PMI Kab Manggarai anda juga dapat meminta langsung kepada petugas UDD PMI Kab. Manggarai nomor kontak donor. Para petugas akan merekomendasikan beberapa nomor yang dapat anda hubungi.

Konten yang terdapat pada halaman blog ini diupload dengan fasilitas "biasa". Karena itu kami memilih voleme data yang minim agar bisa diupload dengan mudah ke internet. 
Silahkan memberikan kritik dan saran anda kepada kami. Kami juga terbuka akan bantuan anda demi penyempurnaan blog ini.

Salam Kemanusiaan!

Sabtu, 17 Mei 2014

KEHARMONISAN ALAM DEMI KEMANUSIAAN


            Tidak seperti hari libur biasanya. Kamis, 15 Mei 2014-pukul 10.00 WITA, bertempat di STKIP ST. Paulus Ruteng (ruangan E.04), mahasiswa/i yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (IMAPALA) STKIP St. Paulus Ruteng bersama beberapa simpatisan mahasiswa/i  menerima kedatangan rombongan PMI Kab. Manggarai. Rombongan yang dikoordinatori oleh Ketua PMI Kab. Manggarai,  Bpk. Ronny Kaunang tersebut disambut baik oleh pembina IMAPALA, pa Wig Gaut dan Ibu Irma Parera. Adapun rombongan PMI yang hadir kali ini adalah tamu istimewa yang akan mengadakan sosialisai tentang donor darah dan kepalangmerahan bagi segenap anggota IMAPALA STKIP dan mahasiswa simpatisan lainnya. Kegiatan sosialisasi donor darah dan kepalangmerahan ini sengaja dilaksanakan sebagai bagian dari item kegiatan selebrasi HUT Palang Merah sedunia ke-151 dan pemenuhan agenda rutin IMAPALA sendiri.
            Mengawali pembukaan kegiataan dengan perkenalan diri, Bpk. Ronny Kaunang yang didampingi oleh dr. Ronald Susilo selaku relawan PMI dan beberapa staf PMI Kab. Manggarai membuat suasana awal sedikit relax. Apalagi ketua PMI Kab. Manggarai yang dikenal supel namun tegas dan berwibawa ini, tidak sungkan untuk melempar senyum kepada segenap mahasiswa/i yang telah hadir. Ini tentu saja merupakan pembukaan yang sempurna untk mengisi rasa penasaran dan kebingungan para mahasiswa/i yang hadir. Dalam sambutan singkatnya, bpk. Ronny Kaunang menjelasakan secara singkat struktur kepengurusan PMI Kab. Manggarai dan eksistensi PMI Kab. Manggarai selama ini. Ini dilakukan dengan tujuan bahwa setelah kegiatan sosialisasi ini, IMAPALA dan mahasiswa/i STKIP lainnya sudah tidak merasa asing lagi terhadap keberadaan dan kehadiran PMI Kab. Manggarai.
            Kegiatan selanjutnya dibagi dalam 3 sesi. Sesi pertama, diakomodir oleh bung Tommy Hikmat, dengan topik tentang kepalangmerahan dunia maupun Indonesia. Topic ini banyak membicarakan tentang sejarah keberadaan Palang Merah dunia dan Indonesia. Meskipun terkesan historis, mahasiswa/I IMAPALA dan simpatisan antusias menyimak topic ini sebagai pengetahuan dan informasi yang penting bagi mereka. Sesi kedua, diakomodir oleh pa Otp Palemus Cetak selaku Koordinator Korps Suka Rela (KSR) PMI Kab. Manggarai. Dalam pembicaraannya, koordinator KSR ini memberikan pemahaman tentang makna kesukarelawanan dan relawan dalam konteks kekinian dan realistis. Selain itu, pa Otp juga mengajak seluruh mahasiswa/i yang hadir untuk tidak ragu dan segan lagi mendaftarkan diri sebagai relawan KSR PMI Kab. Manggarai. Pada sesi terakhir, dr. Ronald Susilo selaku relawan dan pengurus di PMI Kab. Manggarai, mensosialisasikan topic donor darah dengan sub topic prosedur donor darah; donor darah dan kesehatan; pengolahan dan pengelolaan darah. Topic ini menjadi topic sosialisasi yang sangat relevan bagi mahasiswa/i STKIP ditengah miskonsepsi tentang donor darah. Selama ini, dengan kondisi pengetahuan dan informasi yang terbatas tentang donor darah, memungkinkan banyak mahasisiswa/i yang pesimis untuk mendonorkan darahnya. Namun, dengan penjelasan yang sangat menarik,  informatif serta  kontekstual, miskonsepsi tersebut perlahan melebur. Sehingga  dapat dipastikan,  keengganan dan rasa takut serta kekwatiran yang berlebihan pra dan pasca donor tidak terjadi lagi.
           Di penghujung kegiatan, rombongan PMI Kab. Manggarai tersebut berkenan untuk berfoto bersama mahasiswa/i dan simpatisan IMAPALA STKIP St. Paulus Ruteng serta dosen koordinator IMAPALA, pa Wig dan ibu Irma. Sebuah rangkaian kegiatan sosialisasi yang sarat makna edukatif, informatif dan bermakna bagi pengembangan organisasi PMI itu sendir serta pengembangan sisi kemanusiaan kaum muda harapan bangsa.

Rabu, 14 Mei 2014

HUT PMI Ke-151: Menggugah "Hummanity Side" Masyarakat Kampung Meti

Proses pemeriksaan golongan darah di Desa Golo Wua-Meti (foto: gws)

Berbicara soal kemanusiaan, mungkin bukanlah hal baru bagi kita semua. Tua-muda; miskin maupun kaya; pejabat teras ataupun rakyat jelata sudah sering mendengar dan bahkan mendengungkan hal ini. Namun apakah pengaplikasiannya dalam dunia nyata sebanding dengan teori yang begitu manis itu...?
Pertanyaan ini tentu akan menimbulkan jawaban yang sangat variatif diantara kita. Masing-masing kita akan mencoba mengkonstruksikan jawaban dari setiap sudut pandang yang masih dalam konteks 'Zona Nyaman' agar pada akhirnya tidak menjadi bumerang bagi diri sendiri. Padahal jika ditilik lebih dalam, pengaplikasian 'Hummanity Side' ini tidak membutuhkan banyak 'alih-alih' yang justru akan mengaburkan makna kemanusiannya itu sendiri. Banyak hal praktis dan sederhana yang bisa kita masing-masing lakukan sesuai basic kemampuan ataupun kesanggupan kita.
Ana-anak mengantri menunggu giliran pemeriksaan golongan darah (foto: Irma)
Namun faktanya, banyak dari kita yang lebih suka untuk menunjukan 'Hummanity Side' tersebut untuk konteks yang sangat tidak berperikemanusiaan, misalnya hanya untuk popularitas sementara ataupun menjadi 'pilot project' kepentingan politik semata.

PMI kabupaten Manggarai, dalam nuansa memeriahkan HUT PMI sedunia ke-151, mencoba memberikan warna yang sedikit berbeda dalam konteks 'Hummanity Side' tersebut, tanpa alih-alih popularitas ataupun nuansa politik terselubung. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya kegiatan pemerikasaan golongan darah gratis bagi segenap warga masyarakat kampung Meti desa Golo Wua, kec. Wae Rii Kabupaten Manggarai. Adapun kegiatan tersebut memungkinkan semua warga masyarakat dapat mengetahui dengan jelas jenis golongan darah yang dimilikinya secara gratis (tanpa pungutan biaya), sehingga kelak ketika dibutuhkan atau membutuhkan darahnya lebih mudah pengkoordinasiannya. Kegiatan ini disambut sangat antusias oleh kepala desa setempat serta seluruh masyarakatnya. Anak-anak usia balita, remaja, dewasa maupun orang tua rela antri berjam-jam untuk ikut serta memeriksakan darahnya.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 10.00 WITA ini, dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan sejak pukul 10.00-13.00 Wita. Dilanjutkan sesi kedua dari pukul 14.00-16.00 Wita. Adapun anggota PMI yang terlibat adalah petugas medis serta para relawan yang tergabung dari berbagai unsur seperti  PNS, dosen dan mahasiswa STKIP serta beberapa anggota IMAPALA STKIP St. Paulus Ruteng,  dan beberapa siswa SMU yang tergabung dalam PMR. Rombongan yang dikoordinatori oleh ketua KSR PMI Manggarai, pa Otp Palemus sangat bersemangat melayani masyarakat kampung Meti, walaupun cuaca sangat terik dan pengap karena banyak masyarakat yang tidak rela ikut antrian dan mencoba memaksa masuk ke ruangan pemerikasaan. Namun hal ini tidak mengurangi sedikitpun semangat para relawan untuk bekerja. Sebuah langkah sederhana untuk sebuah "Hummanity Side", bukan?!
Kepala Desa Golo Wua menandatangi surat tugas Staf PMI
Pada akhirnya, kegiatan pemeriksaan golongan darah gratis ini mampu menyanggupi hanya 400-an warga kampung Meti. Hal ini dikarenakan karena ketersediaan peralatan pemeriksaan yang tidak mencukupi, serta kondisi cuaca yang tidak ramah lagi, sehingga diputuskan akan dilanjutkan pada program berikutnya. Namun dari semuanya itu, banyak makna dari sisi kemanusiaan yang bisa dipetik. Masyarakat Meti semakin sadar bahwa setiap mereka sangat berarti bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Dengan begitu, tidak ada lagi 'tembok penghalang' yang memungkinkan mereka untuk  tidak peka terhadap kebutuhan diri sendiri dan orang lain. Dengan semangat keikhlasan, kerendahan hati serta semangat rela berkorban yang telah ditujukan oleh para relawan PMI Manggarai kali ini, kiranya menjadi awal dan batu loncatan untuk kegiatan-kegiatan berbasis kemanusiaan berikutnya di kampung Meti dan sekitarnya.


Jayalah PMI......Selamanya...

Jumat, 09 Mei 2014

Relawan PMI Manggarai Mempersiapkan Akomodasi Donor Darah Masal

Tepat pukul 16.00 20-an anggota Relawan PMI telah berada di Lapangan Motang Rua guna memantapkan persiapan donor darah masal 10 Mei 2014. Dengan penuh semangat para relawan mendirikan dua tenda yang akan dijadikan tempat donor darah besok. Kira-kira menjelang pukul 17.30 seluruh pengerjaan tenda rampung. Para relawan pun beristirahat sejenak sebelum menuju markas untuk satu dua pembicaraan lanjutan.
usai membangun tenda para relawan PMI beristirahat santai (foto: edu)

Selain tenda PMI tak ketinggalan Telkomsel pun mendirikan tenda mini beserta umbul-umbul promosi di bagian selatan lapapang motang rua.

Kita berharap semoga proses donor darah besok berlangsung dengan sukses. *gws*

PMI KABUPATEN MANGGARAI MENJALIN KERJASAMA DENGAN TELKOMSEL



Dua orang relawan PMI sedang berbicara dengan supervisor marketing Telkomsel

 Dalam rangka merayakan HUT Palang Merah Internasional yang ke 150 PMI Manggarai menggandeng Telkomsel sebagai mitra kerja. Berita acara kesepakatan kerja sama ini telah ditandatangani Bpk Fakrudin selaku pimpinan CV Rajawali-Telkomsel  Ruteng dan Bpk Roni Kaunang selaku ketua PMI Kabupaten Manggarai. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya PMI Manggarai akan mengadakan tiga rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Palang Merah Internasional yakni Penyuluhan Donor Darah, Pemeriksaan Golongan Darah Gratis dan Donor Darah Masal. Telkomsel telah menyatakan kesiapannya untuk memback up tiga kegiatan ini.
nona Linda menyerahkan sumbangan untuk kegiatan HUT Palang Merah Internasional
Untuk kegiatan donor darah masal Telkomsel akan membantu mengirim sms masal kepada para donor yang telah terdata pada database PMI Manggarai. Selain itu pihak Telkomsel juga menyumbangkan dana sebesar RP 1000.000 untuk kesuksesan acara ini.

Nona Linda selaku supervisor marketing CV Rajawali cellular mengatakan bahwa kerja sama ini bisa menjadi gerbang masuk menuju kerja sama lainnya antara PMI Manggarai dan Telkomsel di masa mendatang. Alumni undana kupang ini juga menyatakan kemungkinan adanya “privilese” bagi relawan PMI Manggarai untuk menggunakan layanan panggilan dan sms jaringan telkomsel secara gratis ketika menghubungi sesama anggota relawan. Tentu saja semua program ini dibuat demi kelancaran pelayanan kemanusiaan di Kabupaten Manggarai. Terima kasih untuk Telkomsel. Demi kemanusiaan.*gws*