Selamat Datang Di Blog PMI Kabupaten Manggarai. Terima Kasih Kepada Para Donor Sukarela: Sekantong Darah Yang Anda Sumbangkan Menyelamatkan Nyawa Saudara/i Kita Yang Membutuhkan. Tetaplah Setia Mendonorkan Darah Setiap Tiga Bulan. Kami Tetap Menantikan Kedatangan Anda

Senin, 27 April 2015

HARAPAN BARU UNTUK KEPALA BARU



Unit Donor Darah PMI Kabupaten Manggarai terhitung mulai tanggal 01 April 2015 memiliki Kepala (sebelumnya disebut Direktur UDD PMI) yang  baru yang bertanggungjawab penuh terhadap ketersediaan darah dan keamanan darah yang akan ditransfusi kepada pasien. dr. Marianus Ronald Susilo ditunjuk oleh Pengurus PMI Kabupaten Manggarai sebagai kepala UDD PMI Kabupaten Manggarai melalui SK Pengurus PMI Kabupaten Manggarai No.01/SKP/PMI-MRAI/IV/2015. dr. Ronald begitu beliau disapa ditunjuk untuk menggantikan dr. Elisabeth F. Adur, SpPK yang kini menjabat sebagai Direktur BLUD Rumah Sakit Umum Ruteng. dr. Ronald bukanlah orang baru di PMI Kabupaten Manggarai, sebelum beliau menjabat sebagai Kepala UDD PMI, dokter umum yang low profile ini dikepengurusan PMI Kabupaten Manggarai menjabat sebagai pengurus Bidang Pelayanan Sosial, Kesehatan Masyarakat dan Transfusi Darah (Yansoskesmas & TD).
dr. Ronald sedang tensi darah pasien di ruangan UTD
Ada beberapa pertimbangan dipilihnya dr. Ronald sebagai Kepala UDD PMI yang mana tidak semua dokter bisa menduduki jabatan tersebut karena ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, salah satunya yakni sudah pernah mengikuti pelatihan khusus dokter transfusi darah dan memiliki sertifikat pelatihan, dokter Ronald memenuhi persyaratan tersebut. Dengan diangkatnya dokter Ronald Susilo sebagai Kepala UDD PMI Kabupaten Manggarai, maka konsekuensi yang harus dihadapi yakni beliau harus bisa membagi waktu dengan kegiatan lainnya di luar UDD PMI Kabupaten Manggarai.
Pendahulunya yakni dr. Ida Adur telah menanamkan fondasi yang kuat dalam tubuh UDD PMI Kabupaten Manggarai sehingga segala kegiatan berkaitan dengan penyediaan darah berjalan dengan lancar dan berhasil memenuhi permintaan darah bagi pasien rumah sakit. Sungguh tanggung jawab yang cukup berat yang harus diemban oleh dokter pemilik Apotik Wae Laku ini. Karena UDD PMI Kabupaten Manggarai harus melayani permintaan darah dari pasien bukan hanya berasal dari Kabupaten Manggarai, tetapi harus pula melayani pasien dari Kabupaten Manggarai Timur dan Manggarai Barat yang dirawat di RSUD Ruteng dan RS. Rt. Rafael Cancar. (Marsel)
 Berita lainnya:
KSR STKIP Ruteng 
Cerdas Tanggap Bencana Sejak Dini 


Minggu, 26 April 2015

GELIAT SUKARELAWAN PERGURUAN TINGGI



Palang Merah Indonesia Kabupaten Manggarai tak henti – hentinya melakukan perekrutan dan pendampingan kepada sukarelawan baru yang ingin bergabung bersama PMI Kabupaten Manggarai dalam setiap tugas – tugas kemanusiaan di wilayah Kabupaten Manggarai.
Rencana pembentukan kelompok – kelompok sukarelawan mendapatkan respon yang positif dari beberapa pihak. Selain beberapa pemuda dan warga masyarakat yang dengan sukarela mendaftarkan diri untuk bergabung sebagai sukarelawan unit markas PMI Kabupaten Manggarai, adapula kelompok mahasiswa yang ingin agar dikampus mereka dibentuk Korps Sukarela (KSR)PMI.  PMI Kabupaten Manggarai merespon keinginan dari beberapa mahasiswa yang berkuliah di STKIP St. Paulus Ruteng dengan memberikan Orientasi Kepalangmerahan kepada 25 mahasiswa STKIP tersebut pada Bulan November tahun 2014 lalu. Kegiatan orientasi ini merupakan salah satu prasyarat menjadi sukarelawan PMI.
Pembentukan KSR Perguruan Tinggi ini sebagai tindak lanjut dari Memorandum Of Understanding (MOU) antara Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan Ketua Palang Merah Indonesia No. 1/II/KB/2012 No. 0317/MOU PMI-KEMENDIKBUD/II/2012.
Pelatihan KSR Unit STKIP Ruteng

PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang netral dan independent perlu melakukan upaya pengembangan karakter dan jiwa serta semangat kemanusiaan sejak dini bagi peserta didik yang dilakukan melalui pembinaan dan pengembangan Kepalangmerahan.
Tujuan pembentukan KSR Unit Perguruan Tinggi ini yakni guna memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada pada perguruan tinggi agar para mahasiswa sebagai kaum intelektual memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan sebagai bagian dari pendidikan karakter.
Pengurus PMI Kabupaten Manggarai memiliki harapan bahwa dengan adanya Korps Sukarela Perguruan Tinggi ini maka tugas – tugas kemanusiaan baik dalam upaya penyediaan darah dan kegiatan kebencanaan dapat berjalan lancar dengan bantuan para anggota KSR ini.
Di tahun 2015 ini KSR STKIP St. Paulus Ruteng telah memiliki anggota sebanyak 45 orang dan hal yang menggembirakan yakni KSR STKIP St.Paulus Ruteng telah diakui oleh pimpinan STKIP sebagai salah satu wadah kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa. Pada bulan Maret 2015 KSR STKIP St.Paulus Ruteng resmi menjadi satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sungguh sebuah rencana yang mulia pasti akan mendapatkan h asil yang baik.

Keberadaan KSR Unit STKIP St. Paulus Ruteng tidak terlepas dari bergabungnya beberapa dosen sekolah tinggi tersebut sebagai pengurus PMI dan sukarelawan markas, mereka adalah : Chrispinus H. Jebarus, S.Fil, M.Th sebagai pengurus PMI Kabupaten Manggarai bidang Komunikasi dan Informasi, Wigbertus Gaut Utama, S.Fil, MSc dan Elisabeth Irma Parera, S.Pd sebagai sukarelawan markas. Dua nama yang disebutkan terakhir ini telah memberikan warna baru bagi KSR STKIP St. Paulus Ruteng. Dibawah bimbingan mereka aneka kegiatan telah dilakukan oleh KSR Unit perguruan tinggi ini. Wigbertus Gaut sebagai Pembina KSR mengatakan bahwa dengan masuknya KSR STKIP sebagai salah satu kegiatan UKM maka KSR unit STKIP tidak lagi mengalami kesulitan dana untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan. “ selama ini kami mengalami kendala ketiadaan dana sehingga kami hanya melakukan kegiatan dalam skala kecil. Semoga dengan masuknya KSR sebagai salah satu UKM STKIP kami semakin rajin membuat kegiatan dan kami berharap PMI Kabupaten Manggarai dan sukarelawan markas dapat membantu setiap kegiatan KSR Unit STKIP ini “.
Mahasiswa STIKES Ingin Bergabung
Setelah KSR STKIP St. Paulus terbentuk, ada lagi kelompok mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang ingin agar dikampusnya dibentuk unit KSR. Permohonan ini berasal dari mahasiswa STIKES St. Paulus Ruteng yang mana tempat perkuliahan mereka berada satu kompleks dengan STKIP St. Paulus Ruteng dan berada dalam naungan yayasan persekolahan St. Paulus Ruteng.
Penjajakan untuk pembentukan telah dilakukan dan rencananya dalam minggu ke 3 (dua)  bulan April 2015 akan dilakukan sosialisasi kepalangmerahan sebelum para hahasiswa mendapatkan orientasi Kepalangmerahan. Selamat bergabung bersama PMI Kabupaten Manggarai dalam tugas –tugas kemanusiaan. We Are Proud To be a Volunteer (Marsel)

Sabtu, 25 April 2015

PAHAMI BENCANA SEJAK USIA DINI



SDN Cumpe, salah satu  sekolah dasar  yang berada di desa Golo, Kecamatan Cibal. Sekolah dasar ini hanya berjarak kurang lebih 3 KM dari Pagal, Ibukota Kecamatan Cibal. Letaknya yang berada di lereng perbukitan yang agak curam, serta  struktur tanah yang labil sangat berpotensi terjadinya bencana tanah longsor di saat musim hujan.
siaga bencana sejak dini
13 Februari 2015, siswa SDN Cumpe mendapat kunjungan dari tim Wahana Visi Indonesa (WVI) dan 2 orang sukarelawan utusan dari PMI Kabupaten Manggarai. Kedatangan tim ini disambut hangat oleh kepala sekolah, guru dan siswa SDN Cumpe. Adapun tujuan kedatangan yakni guna memberikan pelatihan kepada siswa SDN Cumpe mengenai kegiatan penanggulangan bencana tanah longsor. 2 orang Sukarelawan PMI Kabupaten Manggarai yang ikut dalam rombongan tersebut mendapat tugas memberikan materi kesiapsiagaan bencana yakni pengenalan kepada siswa mengenai bencana tanah longsor (tanda- tanda terjadinya tanah longsor dan cara mengatasi /mencegahnya) dan juga pelatihan singkat pertolongan pertama (PP) apabila terjadi bencana tanah longsor. Untuk diketahui bahwa SDN Cumpe merupakan salah satu dari sekian banyak SD dalam wilayah Kabupaten Manggarai yang menjadi sekolah binaan Wahana Visi Indonesia (WVI). Wahana Visi Indonesia (WVI) merupakan NGO/ Non Government Organization yang bergerak dibidang pemberdayaan anak dan remaja. WVI juga dalam kegiatan pendampingan kesiapsiagaan bencana kepada siswa sekolah selalu bermitra dengan PMI sebagai pemberi materi mengenai kebencanaan dan penanganannya. Kemitraan ini sudah dituangkan dalam surat perjanjian kerjasama.
Kegiatan pelatihan kesiapsiagaan bencana berlangsung selama 2 hari yakni hari Jumat dan Sabtu tanggal 13-14 Pebruari 2015. Hari pertama, siswa diberikan materi mengenai bahaya dari bencana tanah longsor yang dibawakan oleh sukarelawan PMI  Yoseph Palemus Cetak, SE  dan materi mengenai pertolongan pertama (PP) yang dibawakan oleh sukarelawan PMI, Albertus W.B. Dugis, Amd.Kep . Siswa SDN Cumpe sangat antusias mengikuti dan menyimak materi yang diberikan, terlebih pada materi pertolongan pertama karena selain pemberian teori, pemateri juga langsung mempraktekan cara – cara penanganan korban bersama dengan para peserta. Siswa  SDN Cumpe dilatih cara melakukan pertolongan kepada korban luka, (penanganan korban luka pada alat gerak bawah dan korban luka pada alat gerak atas) patah tulang, cara membuat tandu sederhana, cara mengevakuasi korban, dan masih banyak lainnya yang sangat penting untuk diketahui.
Beberapa orang korban yang telah mendapatkan bantuan Pertolongan Pertama
Simulasi Bencana Tanah Longsor
Guna mengevaluasi pemahaman dan keterampilan siswa SD yang telah mendapatkan pengetahuan  tentang penanganan bencana, pada tanggal 14 Pebruari 2015 diadakan simulasi penanganan bencana tanah longsor. Simulasi ini selain sebagai ajang evaluasi terhadap materi yang diberikan juga bertujuan agar siswa SDN Cumpe mampu melakukan tindakan tanggap darurat yang dapat menyelamatkan jiwa sebelum datangnya bantuan dari masyarakat dan Pemerintah setempat.
 Ignasius pendamping dari WVI Kabupaten Manggarai berharap agar melalui simulasi ini siswa SD mendapatkan gambaran dan pengalaman mengenai kejadian tanah longsor dan penanggulangannya. (Marsel)




Jumat, 24 April 2015

PMI SIGAP MENANGANI BENCANA KEBAKARAN



Kebakaran Pitak

PMI Kabupaten Manggarai melakukan kegiatan tanggap darurat bencana kebakaran 12 unit bangunan milik para pedagang yang berdomisili  di RT/RW 001/01  Kelurahan Pitak, Kecamatan Langke Rembong. 9 orang sukarelawan PMI membantu evakuasi barang – barang milik para pedagang dan PMI juga memberikan bantuan darurat berupa Family Kit. Korban kebakaran yang kehilangan rumah tinggal untuk sementara mengungsi di rumah keluarga/kerabat. Kebanyakan dari para korban adalah pedagang pakaian dan pengusaha warung makan yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Berdasarkan informasi Lurah Pitak bahwa kebakaran yang terjadi disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik dari salah satu bangunan. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 Wita (18/02), mengakibatkan 12 KK kehilangan rumah tinggal dan tempat usaha. Tidak ada korban jiwa dan luka - luka dalam peristiwa kebakaran tersebut. Petugas pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Manggarai dan kendaraan pemadam milik otoritas bandara Frans Sales Lega sigap melakukan tindakan pemadaman sehingga kebakaran tidak meluas ke dalam kompleks pasar dan pertokoan yang berada di dekat lokasi kebakaran tersebut.
Pemberian Bantuan Kepada Korban Kebakaran
PMI Kabupaten Manggarai pada tanggal 21 Februari 2015 telah memberikan bantuan Family kit sebanyak 12 karung dan Waskom kepada korban kebakaran bertempat di kantor Kelurahan Pitak. Penyerahan bantuan kepada 12 KK korban kebakaran dilakukan oleh Kepala Markas PMI Kabupaten Manggarai, Marselinus W.Seda, S.Sos mewakili pengurus PMI Kabupaten Manggarai dan disaksikan oleh Lurah Pitak.

Kebakaran Rumah Warga di Wae Buka
Sabtu, 18 April 2015 terjadi kebakaran 3 rumah warga di Kampung Wae Buka, Kleurahan Tenda Kecamatan Wae Buka. PMI Kabupaten Manggarai memberikan bantuan family kit dan Hygiene kit kepada korban 3 KK korban kebakaran atas nama : Eduardus Taut, Petrus Edot dan Nikolaus Merang.
2 KK korban kebakaran yang seluruh rumahnya hangus terbakar diungsikan ke salah satu bangunan pemerintah dan ditangani oleh BPBD Kabupaten Manggarai. PMI Kabupaten Manggarai menyerahkan bantuan kepada 3 KK korban kebakaran pada senin, 20 April 2015 setelah sebelumnya melakukan assesment. Penyerahan bantuan dilakukan di rumah salah satu keluarga dekat lokasi kebakaran disaksikan oleh staf Kelurahan Tenda dan seluruh keluarga korban kebakaran.
Salah satu korban kebakaran Petrus Edot, berterimakasih atas bantuan darurat yang diberikan oleh PMI Kabupaten Manggarai. (Ardo)

Kamis, 23 April 2015

TEMU PALANG MERAH REMAJA, SARANA EVALUASI KEGIATAN



“Kita bisa”, demikian sepenggal kalimat yang diucapkan oleh Ketua PMI Kabupaten Manggarai  Ronny Kaunang, BcKn dalam sambutannya pada acara penutupan kegiatan Temu Palang Merah Remaja (PMR) tingkat Kabupaten Manggarai bertempat di Aula Dinas PPO Kabupaten Manggarai. Kalimat ini pantas diucapkan oleh Ketua PMI Kabupaten Manggarai karena berasal dari hasil pengamatan beliau sepanjang digelarnya kegiatan ini yang dimulai pada tanggal 29 – 30 November 2014 yang berakhir dengan baik dan mengingat kegiatan Temu Palang Merah Remaja ini baru pertama kali diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Manggarai ( PMI Kabupaten lain dalam Provinsi NTT belum pernah melakukan kegiatan seperti ini).
Bertempat di Aula Dinas PPO Kabupaten Manggarai, digelar kegiatan Temu PMR  yang dihadiri oleh 9 unit PMR Wira (SMA) minus 2 unit PMR Wira yang tidak mengirimkan pesertanya yakni PMR Unit MAN Langke Rembong dan PMR unit SMA Karya, kesibukan di sekolah menjadi alasan ketidakikutsertaan mereka. Adapun Unit PMR yang mengikuti kegiatan ini yakni : PMR Unit SMAN 1 Langke Rembong dengan pembinanya yakni Bernulfus H. Manto,S.Sn, PMR Unit SMAN 2 dengan pembinanya Saverinus H. Kakuk, S.Pd dan Narsisius Y. Paus,S.Fil, PMR unit SMAK St. Fransiskus Xaverius dengan pembinanya Apolonaris Senardi, S.Pd, PMR Unit SMAK Setia Bakti dengan pembinanya, Tarsisius Abur, S.Pd, PMR unit SMA Widya Bakti dengan pembinanya, Nobertus Harum, S.Pd, PMR unit SMK Karya dengan pembinanya, Baltasar Suhang, S.Pd dan Saverinus Budi, S.Fil, PMR unit SMK Elanus dengan pembinanya Godelfridus G. Jahu, S.Kep.,Ns, PMR unit SMK Sta. Mathilda dengan pembinanya Melkior Jenarum,S.Kep.,Ns, PMR Unit SMK Indonesia Timur dengan pembinanya Yoritus Danto, S.Kep.,Ns. Peserta yang hadir dalam kegiatan Temu PMR ini berjumlah 355 orang.Kegiatan Temu PMR Kabupaten Manggarai tahun 2014 dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas PPO Kabupaten Manggarai Bpk. Empang A. Adrianus, S.Sos.

Tujuan diadakannya kegiatan Temu PMR ini, menurut Sekretaris Panitia kegiatan Marselinus W. Seda, S.Sos, yakni : Sebagai sarana evaluasi komprehensif terhadap pembinaan dan keterampilan serta pengetahuan Kepalangmerahan anggota PMR Tingkat Wira, sebagai sarana pemantauan dan evaluasi kualitas pembinaan dan pengembangan kelompok PMR di Kabupaten Manggarai, sebagai sarana mempererat tali persahabatan dan persaudaraan sesama anggota PMR di Kabupaten Manggarai dan yang terakhir yakni sebagai sarana guna menyeleksi anggota PMR yang akan mengikuti Jumpa Bhakti Gembira (JUMBARA) PMR tingkat Nasional yang dilaksanakan pada tahun 2016.
Perlu diketahui bahwa kegiatan Temu PMR merupakan penyederhanaan bentuk kegiatan dari yang seharusnya bernama Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) PMR tingkat Kabupaten. Kegiatan yang bernama JUMBARA PMR rutin dilakukan di Kabupaten/Provinsi yang PMI-nya sudah berkembang baik seperti di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Bali. Mengingat keterbatasan dana yang dimiliki oleh PMI Kabupaten Manggarai, kegiatan JUMBARA PMR tingkat Kabupaten diganti dengan kegiatan yang lebih sederhana namun tidak menghilangkan esensi dari kegiatan itu sendiri yakni mempertemukan para anggota PMR dari setiap unit, bertukar informasi kegiatan di masing – masing unit dan Mempraktekan ilmu tentang kepalangmerahan yang telah didapat. Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan dikemas dalam bentuk perlombaan yakni kuiz kepalangmerahan, lomba pidato, puisi, karikatur, kerajinan tangan menggunakan bahan bekas, fragmen, keterampilan pertolongan pertama (PP), yel – yel, dan pemilihan duta PMR Kabupaten Manggarai.
Guna menjamin netralitas dalam perlombaan maka setiap mata lomba dinilai oleh tim juri yang berkompeten di bidangnya misalnya dalam lomba fragmen, pidato dan puisi juri – jurinya sudah sangat terkenal dikalangan pencinta puisi dan seni teater kabupaten Manggarai sebut saja juri Marcelus Ungkang, S.Sn, M.Pd, Robertus Belarminus Nagut (Armin Bell), S.Sos, juri karikatur ada Otwin Wisang, S.Sn, sementara itu di bidang penilaian kerajinan tangan ada juri Livinus V.L.Turuk, ST,MP, di bidang lomba Pertolongan pertama ada juri yang merupakan spesialis PP yang dimiliki oleh PMI Kabupaten Manggarai  yakni Albertus W.B. Dugis, Amd.Kep yang kesehariannya sebaga kepala Puskesmas Wangko.
Gordiano R. Setioady, SKM,  salah satu sukarelawan PMI yang menjadi panitia dalam kegiatan ini mengatakan bahwa anggota PMR memiliki bakat terpendam yang selama ini tidak dikembangkan karena minimnya kegiatan perlombaan yang dilakukan oleh sekolah atau pihak lainnya. “ dengan adanya kegiatan temu PMR ini kita bisa lihat bahwa begitu banyak siswa PMR yang berbakat misalnya ada yang bakat membuat karikatur, kerajinan tangan, bermain peran. Salah satu contohnya peserta lomba karikatur dari PMR unit SMAK Setia Bakti dia mampu menjabarkan tema karikatur  yang diberikan dalam bentuk karikatur yang dibuatnya, sungguh berbakat anak ini, potensi – potensi yang ada dalam diri mereka harus semakin dikembangkan oleh sekolah dan orang tua serta Pemerintah” ungkap Gordiano.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini, PMR SMAN 2 Langke Rembong memperoleh juara umum 1, PMR Unit SMAK St. Fransisksu Xaverius Ruteng memperoleh juara umum II dan PMR Unit SMK Elanus menempati peringkat juara umum III. (Marsel