Unit Palang Merah Remaja yang berada
dalam wilayah PMI Kabupaten Manggarai menunjukkan geliat pertumbuhan yang
menjanjikan, hal ini dilihat dari semakin banyaknya sekolah – sekolah yang
memiliki unit PMR. Berdasarkan data yang ada di Markas PMI Manggarai sampai
dengan tahun 2014, telah terdapat 15 unit PMR aktif yang ada dalam wilayah kota
Ruteng (Ibu Kota Kabupaten Manggarai). Semakin bertumbuhnya unit – unit PMR ini
menandakan besarnya kecintaan dan ketertarikan para remaja Manggarai terhadap
organisasi sosial kemanusiaan ini. Bertambahnya anggota PMR dan unit – unit PMR
merupakan aset yang sangat berharga bagi PMI Kabupaten Manggarai dalam
menjalankan tugas – tugas kemanusiaan dan mensosialisasikan prinsip – prinsip
dasar organisasi Palang Merah.
Namun dengan semakin bertambahnya unit
– unit PMR ini menjadikan pengurus PMI Kabupaten Manggarai harus bekerja ekstra
keras dalam melakukan pembinaan dan dukungan teknis pengembangan unit PMR
seperti yang tertuang dalam Memorandum Of
Understanding (MOU) antara Ketua Palang Merah Indonesia dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor : 0317/MOU PMI-KEMENDIKBUD/II/2012. Agar
bukan saja kuantitas PMR yang diperhatikan tetapi kualitas dari anggota PMR
harus pula diutamakan.
Dalam bincang – bincang antara Ketua
PMI Kabupaten Manggarai dan Ketua Korps Sukarela (KSR) serta relawan PMI Kabupaten Manggarai pada
akhir Januari 2014 lalu mengenai pola pembinaan unit – unit PMR diperoleh satu
poin penting bahwa Relawan PMI Kabupaten Manggarai akan bertanggung jawab
sepenuhnya mendampingi sekolah – sekolah yang memiliki unit PMR dan akan
membagi tugas kepada para relawan yang telah terlatih untuk mendampingi unit –
unit PMR tersebut. Hasil kesepakatan tersebut akhirnya dituangkan dalam program
kerja Korps Sukarela PMI Kabupaten Manggarai, yang telah dibahas dalam
Musyawarah Kerja Kabupaten(MUKERKAB) PMI Manggarai Tahun 2014 (09/03/2014).
Yoseph Palemus Cetak, Ketua Korps Sukarela (
KSR) PMI Kabupaten Manggarai mengatakan bahwa program pendampingan ini sebagai
wujud tanggung jawab dari para relawan yang telah banyak mendapatkan ilmu dan
pelatihan dari PMI untuk membagikan kembali ilmu ini kepada para anggota PMR. “
kita sudah mendapatkan banyak ilmu dari PMI secara cuma – cuma maka sudah
saatnya kita pun harus memberikan juga secara cuma – cuma ilmu yang telah kita
dapat ini kepada adik – adik kita yang punya kemauan untuk mengikuti jejak kita
sebagai relawan” demikin ungkap Yoseph.
Yoseph Palemus melanjutkan bahwa Para pembina PMR yang telah
mendapatkan pelatihan harus pula dibimbing dan didampingi agar pola pembinaan
PMR dapat terarah sesuai dengan kurikulum PMR.
Program pendampingan ini dimulai dari bulan April dan
berakhir sampai waktu yang tidak ditentukan. Kegiatan yang diprakarsai oleh
para relawan ini mendapatkan apresiasi yang besar dari para Pengurus PMI
Kabupaten Manggarai. Marsel Seda
*berita ini sudah dimuat di Buletin PMI Manggarai Edisi 1 thn 2014
Berita Lainnya
Mengubah Paradigma Jual Beli Darah
Gladi Posko di Makodim 1612 (hari kedua)
Gladi Posko di Makodim 1612 (hari pertama)
Informasi Blood 4 Life
Sosialisasi Donor Darah Dan Kepalamerahan di STKIP Ruteng
Menggugah Humanity Side (Donor Darah di Golo Wua)
Persiapan Akomodasi Menjelang Donor Darah
PMI Bekerjasama Dengan Telkomsel
PMI Kab-Manggarai Menerima Kedatangan Rombongan Stikes Cinta Mandiri Husada Kupang
Gladi Posko di Makodim 1612 (hari kedua)
Gladi Posko di Makodim 1612 (hari pertama)
Informasi Blood 4 Life
Sosialisasi Donor Darah Dan Kepalamerahan di STKIP Ruteng
Menggugah Humanity Side (Donor Darah di Golo Wua)
Persiapan Akomodasi Menjelang Donor Darah
PMI Bekerjasama Dengan Telkomsel
PMI Kab-Manggarai Menerima Kedatangan Rombongan Stikes Cinta Mandiri Husada Kupang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar