SDN Cumpe, salah satu sekolah dasar
yang berada di desa Golo, Kecamatan Cibal. Sekolah dasar ini hanya
berjarak kurang lebih 3 KM dari Pagal, Ibukota Kecamatan Cibal. Letaknya yang
berada di lereng perbukitan yang agak curam, serta struktur tanah yang labil sangat berpotensi
terjadinya bencana tanah longsor di saat musim hujan.
siaga bencana sejak dini |
13 Februari 2015, siswa SDN
Cumpe mendapat kunjungan dari tim Wahana Visi Indonesa (WVI) dan 2 orang
sukarelawan utusan dari PMI Kabupaten Manggarai. Kedatangan tim ini disambut
hangat oleh kepala sekolah, guru dan siswa SDN Cumpe. Adapun tujuan kedatangan
yakni guna memberikan pelatihan kepada siswa SDN Cumpe mengenai kegiatan
penanggulangan bencana tanah longsor. 2 orang Sukarelawan PMI Kabupaten
Manggarai yang ikut dalam rombongan tersebut mendapat tugas memberikan materi
kesiapsiagaan bencana yakni pengenalan kepada siswa mengenai bencana tanah
longsor (tanda- tanda terjadinya tanah longsor dan cara mengatasi /mencegahnya)
dan juga pelatihan singkat pertolongan pertama (PP) apabila terjadi bencana
tanah longsor. Untuk diketahui bahwa SDN Cumpe merupakan salah satu dari sekian
banyak SD dalam wilayah Kabupaten Manggarai yang menjadi sekolah binaan Wahana
Visi Indonesia (WVI). Wahana Visi Indonesia (WVI) merupakan NGO/ Non Government Organization yang
bergerak dibidang pemberdayaan anak dan remaja. WVI juga dalam kegiatan
pendampingan kesiapsiagaan bencana kepada siswa sekolah selalu bermitra dengan
PMI sebagai pemberi materi mengenai kebencanaan dan penanganannya. Kemitraan
ini sudah dituangkan dalam surat perjanjian kerjasama.
Kegiatan pelatihan
kesiapsiagaan bencana berlangsung selama 2 hari yakni hari Jumat dan Sabtu
tanggal 13-14 Pebruari 2015. Hari pertama, siswa diberikan materi mengenai
bahaya dari bencana tanah longsor yang dibawakan oleh sukarelawan PMI Yoseph Palemus Cetak, SE dan materi mengenai pertolongan pertama (PP)
yang dibawakan oleh sukarelawan PMI, Albertus W.B. Dugis, Amd.Kep . Siswa SDN
Cumpe sangat antusias mengikuti dan menyimak materi yang diberikan, terlebih
pada materi pertolongan pertama karena selain pemberian teori, pemateri juga
langsung mempraktekan cara – cara penanganan korban bersama dengan para
peserta. Siswa SDN Cumpe dilatih cara
melakukan pertolongan kepada korban luka, (penanganan korban luka pada alat
gerak bawah dan korban luka pada alat gerak atas) patah tulang, cara membuat
tandu sederhana, cara mengevakuasi korban, dan masih banyak lainnya yang sangat
penting untuk diketahui.
Beberapa orang korban yang telah mendapatkan bantuan Pertolongan Pertama |
Simulasi
Bencana Tanah Longsor
Guna mengevaluasi pemahaman dan
keterampilan siswa SD yang telah mendapatkan pengetahuan tentang penanganan bencana, pada tanggal 14
Pebruari 2015 diadakan simulasi penanganan bencana tanah longsor. Simulasi ini
selain sebagai ajang evaluasi terhadap materi yang diberikan juga bertujuan
agar siswa SDN Cumpe mampu melakukan tindakan tanggap darurat yang dapat
menyelamatkan jiwa sebelum datangnya bantuan dari masyarakat dan Pemerintah setempat.
Ignasius pendamping dari WVI Kabupaten
Manggarai berharap agar melalui simulasi ini siswa SD mendapatkan gambaran dan
pengalaman mengenai kejadian tanah longsor dan penanggulangannya. (Marsel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar