Selamat Datang Di Blog PMI Kabupaten Manggarai. Terima Kasih Kepada Para Donor Sukarela: Sekantong Darah Yang Anda Sumbangkan Menyelamatkan Nyawa Saudara/i Kita Yang Membutuhkan. Tetaplah Setia Mendonorkan Darah Setiap Tiga Bulan. Kami Tetap Menantikan Kedatangan Anda

Sabtu, 23 April 2016

30.000 MILI LITER DARAH TELAH IA SUMBANGKAN

          Menjadi pendonor darah bukanlah cita -citanya. Keinginannya yang begitu kuat untuk membantu sesama membuatnya begitu berani dan antusias mendonorkan darahnya sampai dengan saat ini.
             Beliau adalah Hermanus Rudin, SKM. Mungkin tidak banyak orang mengenal sosok ini, tetapi bagi para staf di UTD PMI Kabupaten Manggarai, pria paruh baya berumur 54 tahun ini merupakan pengunjung wajib 3 bulanan. Usia bukan suatu penghalang bagi sosok yang saat ini menjabat sebagai Kepala Instalasi Gizi RS dr. Ben Mboy untuk mendonorkan darahnya secara rutin yakni sekali dalam 3 bulan.
Kisah berawal di tahun 1986 ketika Herman sedang menjalani studi di Akademi Ilmu Gizi Indonesia YPAG Makassar. Ketika itu ada pasien dari Manggarai yang sedang menjalani perawatan disalah satu RS Swasta yang berada di Makassar dan membutuhkan transfusi darah akibat perdarahan sehabis melahirkan. Banyak mahasiswa Manggarai yang kala itu diminta bantuan untuk mendonorkan darah namun tidak bersedia, mahasiswa Ilmu Gizi ini terketuk hatinya tuk membantu apalagi pasiennya berasal dari Manggarai. Itulah awal Herman berkenalan dengan donor darah dan rutin mendonorkan darah sampai dengan saat ini.
            Pemilik golongan darah O ini, merupakan salah satu pendonor sukarela yang rutin  menyumbangkan darahnya bagi pasien di rumah sakit. Pasti banyak yang bertanya - tanya, seberapa  banyak darah yang telah beliau sumbangkan?? Ayah 2 putera ini telah berdonor sebanyak 86 kali, "wooww"...pasti banyak yang terheran - heran mendengar jumlah sebanyak ini, apalagi bagi yang belum pernah berdonor dengan alasan takut jarum donor atau takut kehabisan darah. Jumlah sebanyak ini pun hanya dihitung saat beliau berdonor semenjak bekerja di Kupang dan Ruteng, belum terhitung saat semasa kuliah di Makassar yang menurut penuturannya telah banyak kali pula beliau berdonor darah.
“ Di usia 54 tahun ini saya berharap agar Tuhan memberikan kesehatan, sehingga saya dapat membantu sesama dan pada saat usia 60 tahun saya sudah mencapai target 100 kali mendonorkan darah” ucapnya. Adapun penghargaan yang telah ia terima selama berdonor darah yakni piagam Bupati Manggarai untuk pendonor darah 25 kali dan piagam penghargaan dari Gubernur kepada pendonor darah 50 kali. " tinggal 14 kali donor lagi saya akan mendapatkan penghargaan tertinggi dari Presiden berupa Satyalencana Kebaktian Sosial; doakan biar saya tetap sehat agar bisa menjadi orang Flores pertama atau orang Manggarai pertama yang menerima penghargaan tersebut."ungkap suami dari Elisabeth Imun.
Herman Rudin, SKM dan piagam penghargaan donor darah
(Pict.by Ardo)
Berdasarkan ketentuan dari Palang Merah Indonesia bahwa pendonor darah sukarela yang telah mendonorkan darah sebanyak 100 kali akan memperoleh penghargaan tertinggi dari Presiden Republik Indonesia berupa cincin emas. Sebagai bentuk pembinaan dan upaya mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi pendonor darah, sejak tahun 1950 PMI telah menyelenggarakan pemberian penghargaan kepada Donor Darah Sukarela (DDS) untuk donor darah 25, 50, dan 75 kali  dalam bentuk pin, cincin dan sertifikat. Pemberian penghargaan ini diselenggarakan oleh PMI ditingkat daerah maupun cabang pada kesempatan Hari Ulang Tahun PMI ataupun pada hari peringatan kemerdekaan RI. Penghargaan kepada pendonor darah yang telah menyumbangkan darah secara sukarela sebanyak 100 kali diberikan oleh Pemerintah dalam bentuk Satyalencana Kebaktian Sosial. penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi yang diserahkan langsung oleh Presiden RI dalam Rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Untuk orang NTT, pendonor yang telah menerima cincin emas bisa dihitung dengan jari salah satunya yakni Walikota Kupang, Jonas Salean yang telah berdonor sebanyak 109 kali.
"Selama saya berdonor darah, saya tidak pernah meminta imbalan dari keluarga pasien, saya selalu berpikir bahwa saya tidak boleh menyusahkan sesama yang sudah tertimpa sakit. saya selalu menolak bila keluarga pasien memberikan uang sebagai ungkapan terima kasih, saya sarankan kepada mereka agar uang tersebut digunakan untuk membeli obat untuk pasein yang sakit. Saya selalu memberi penyadaran kepada para pendonor pemula bahwa tujuan kita yakni meringakan beban dari keluarga pasien tersebut, kita jangan lagi meciptakan beban baru bagi mereka. Biarlah Tuhan yang membalas segala amal baik kita kepada sesama. "Ungkap Alumni FKM Universitas Hasanuddin ini.
Sungguh suatu perbuatan yang mulia, semoga beliau diberikan kesehatan serta umur yang panjang. Tuhan memberkati. (Marsel)

Biodata :
Nama lengkap
:
Hermanus Rudin, SKM
TTL
:
Karot, 12 April 1962
Agama
:
Katolik
Jenjang Pendidikan
:
-    SDK Ruteng III
-    SMP Dharma Bakti
-    SMA Protestan Ujung Pandang
-    D3 AIG YPAG Ujung Pandang
-    S1Universitas Hasanuddin
Istri       
:
Elisabeth Imun
Anak
:
- Agustinus Rudin, S.Kep.,Ns
- Mario Hadi Rudin ( SENDRATASIK UNWIRA Kupang )
Riwayat Pekerjaan
:
-              1989 – 1994, Kepala Instalasi Gizi
                                       RS Bhayangkara Kupang
-              1995 - sekarang  , Kepala Instalasi Gizi
                                                RSUD dr. Ben Mboy
                                                Ruteng - Manggarai
-      2013 – sekarang . Dosen  UIT Cabang Ruteng 

Tidak ada komentar: