BNPB per Januari 2014 lalu mengeluarkan data yang menyebutkan bahwa dari 127 gunung api yang tersebar di seluruh Indonesia, 10 diantaranya menunjukan peningkatan aktivitas. Gunung dengan status Awas/Level IV yakni Gunung Api Sinabung; Gunung Api dengan status Siaga/Level III yakni Gunung Api Karangetan, Gunung Lokon, dan Gunung Rokatenda; Gunung Api dengan status Waspada/Level II yakni Gunung Raung, Gunung Ibu, Gunung Lewotobi Perempuan, Gunung Ijen, Gunung Gamkonora, dan Gunung Soputan; Sementara Merapi selalu perlu dicermati dan diwaspadai karena disesuaikan dengan siklusnya.
Mencermati
data ini PMI Pusat dengan dukungan International Federation of Red Cross and
Red Crescent (IFRC) mengadakan Kegiatan Lokakarya Review Rencana Kontinjensi (Renkon)
yang dilaksanakan dari tanggal 20-24
Juli 2014 bertempat di Grand Hotel Angkasa Medan, Sumatra Utara. Ada pun
peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah perwakilan dari PMI Pusat
(2 orang), PMI Provinsi Jawa Tengah (1 orang), PMI Provinsi Sumatra Utara (2
orang), PMI Provinsi Sulawesi Utara (1 orang), PMI Kabupaten Karo (3 Orang),
PMI Kabupaten Malang (1 orang), dan PMI Kabupaten Manggarai yang mewakili
Provinsi NTT (1 orang). Peserta yang dilibatkan ini adalah peserta yang daerahnya memiliki ancaman gunung api dan
sudah memiliki dokumen renkon. “Kita merasa perlu mendengar pengalaman terkait
renkon dari teman-teman peserta sehingga nanti hasilnya untuk pembuatan renkon
yang lebih baik dan dibagikan ke PMI lain yang mungkin belum memiliki renkon,”
terang Raviq Anshori, Kasubdiv Kesiapsiagaan Bencana PMI Pusat.
Koordinator
Disaster Management IFRC, Christie
Samosir mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini pertama melakukan update Renkon
menghadapi bencana gunung api; kedua melakukan
update Protap menghadapi bencana gunung api;
ketiga tersusunnya draft-1 Renkon menghadapi letusan Gunung Sinabung.
Sementara
itu Wakabid PB PMI Provinsi Sumatra Utara Bpk. Ir. H. Benny Yuswar pada
pembukaan acara mengatakan “kegiatan ini menjadi bahan untuk pembuatan Renkon yang
lebih baik dan juga sharing pengalaman teman-teman peserta akan menambah
pengetahuan dalam penanganan bencana gunung api terlebih lagi kami (PMI
Provinsi Sumatra Utara dan PMI Kabupaten Karo, red) bisa memiliki Renkon antisipasi Gunung Sinabung yang berstatus
Awas.”
Beberapa
hal penting terkait Renkon yang dibicarakan dalam kegiatan ini adalah bagi PMI
Provinsi dan Kabupaten/Kota yang sudah maju, pembahasan Renkon dari aspek
keterlibatan berbagai pihak atau stakeholder
tidak mengalami kendala, sementara untuk PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
lain pembahasan Renkon belum menjadi isu penting. Alasan yang mencuat adalah pemahaman
tentang Renkon oleh pihak-pihak terkait baik pemerintah atau swasta belum
sepaham sehingga sering muncul ego sektoral ketika menghadapi bencana.
Solusi yang dipikirkan adalah agar PMI
terus menjalin kemitraan dan mendorong disosialisasikannya Renkon sehingga
ketika akan terjadi bencana semua pihak berada dalam satu komando, resiko yang
ditimbulkan pun berkurang atau nihil. So, mampukah PMI menjalankan tugas ini???
Kerja...kerja..dan bekerja.(Tommy).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar