Selamat Datang Di Blog PMI Kabupaten Manggarai. Terima Kasih Kepada Para Donor Sukarela: Sekantong Darah Yang Anda Sumbangkan Menyelamatkan Nyawa Saudara/i Kita Yang Membutuhkan. Tetaplah Setia Mendonorkan Darah Setiap Tiga Bulan. Kami Tetap Menantikan Kedatangan Anda

Jumat, 19 Desember 2014

LOKAKARYA REVIEW RENCANA KONTINJENSI (RENKON) GUNUNG API


               BNPB per Januari 2014 lalu mengeluarkan data yang menyebutkan bahwa dari 127 gunung api  yang tersebar di seluruh Indonesia, 10 diantaranya menunjukan peningkatan aktivitas. Gunung dengan status Awas/Level IV yakni Gunung Api Sinabung; Gunung Api dengan status Siaga/Level III yakni Gunung Api Karangetan, Gunung Lokon, dan Gunung Rokatenda; Gunung Api dengan status Waspada/Level II yakni Gunung Raung, Gunung Ibu, Gunung Lewotobi Perempuan, Gunung Ijen, Gunung Gamkonora, dan Gunung Soputan; Sementara Merapi selalu perlu dicermati dan diwaspadai karena disesuaikan dengan siklusnya.
Mencermati data ini PMI Pusat dengan dukungan International Federation of Red Cross and Red Crescent (IFRC) mengadakan Kegiatan Lokakarya Review Rencana Kontinjensi (Renkon) yang  dilaksanakan dari tanggal 20-24 Juli 2014 bertempat di Grand Hotel Angkasa Medan, Sumatra Utara. Ada pun peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah perwakilan dari PMI Pusat (2 orang), PMI Provinsi Jawa Tengah (1 orang), PMI Provinsi Sumatra Utara (2 orang), PMI Provinsi Sulawesi Utara (1 orang), PMI Kabupaten Karo (3 Orang), PMI Kabupaten Malang (1 orang), dan PMI Kabupaten Manggarai yang mewakili Provinsi NTT (1 orang). Peserta yang dilibatkan ini adalah peserta  yang daerahnya memiliki ancaman gunung api dan sudah memiliki dokumen renkon. “Kita merasa perlu mendengar pengalaman terkait renkon dari teman-teman peserta sehingga nanti hasilnya untuk pembuatan renkon yang lebih baik dan dibagikan ke PMI lain yang mungkin belum memiliki renkon,” terang Raviq Anshori, Kasubdiv Kesiapsiagaan Bencana PMI Pusat.
Koordinator Disaster Management IFRC, Christie Samosir mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini pertama melakukan update Renkon menghadapi bencana gunung api; kedua melakukan update Protap menghadapi bencana gunung api; ketiga tersusunnya draft-1 Renkon menghadapi letusan Gunung Sinabung.
Sementara itu Wakabid PB PMI Provinsi Sumatra Utara Bpk. Ir. H. Benny Yuswar pada pembukaan acara mengatakan “kegiatan ini menjadi bahan untuk pembuatan Renkon yang lebih baik dan juga sharing pengalaman teman-teman peserta akan menambah pengetahuan dalam penanganan bencana gunung api terlebih lagi kami (PMI Provinsi Sumatra Utara dan PMI Kabupaten Karo, red) bisa memiliki Renkon antisipasi Gunung Sinabung yang berstatus Awas.”
Beberapa hal penting terkait Renkon yang dibicarakan dalam kegiatan ini adalah bagi PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota yang sudah maju, pembahasan Renkon dari aspek keterlibatan berbagai pihak atau stakeholder tidak mengalami kendala, sementara untuk PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota yang lain pembahasan Renkon belum menjadi isu penting. Alasan yang mencuat adalah pemahaman tentang Renkon oleh pihak-pihak terkait baik pemerintah atau swasta belum sepaham sehingga sering muncul ego sektoral ketika menghadapi bencana. Solusi  yang dipikirkan adalah agar PMI terus menjalin kemitraan dan mendorong disosialisasikannya Renkon sehingga ketika akan terjadi bencana semua pihak berada dalam satu komando, resiko yang ditimbulkan pun berkurang atau nihil. So, mampukah PMI menjalankan tugas ini??? Kerja...kerja..dan bekerja.(Tommy).

Tidak ada komentar: