Setelah mengadakan
beberapa kali pertemuan pemantapan persiapan menjelang simulasi pra bencana
gunung api kali ini PMI Kab Manggarai kembali mengadakan pertemuan konsolidatif
akhir sebelum pertemuan bersama dengan utusan PMI dari 3 kabupaten dan utusan dari
SKPD-SKPD terkait. Hadir dalam pertemuan ini Bung Flo, utusan Staf Markas PMI
Propinsi NTT yang berkompetensi dalam bidang Penanganan Bencana (PB).
Dalam kata
pembukanya Pak Rony Kaunang selaku pemimpin rapat memperkenalkan Bung Flo
kepada para Relawan PMI yang hadir. Bagi kebanyakan relawan PMI, Bung Flo
bukanlah orang baru karena beliau sering terlibat dalam pelbagai kegiatan
simulasi pra bencana yang diadakan di beberapa kabupaten.
Menurut Bung Flo
banyak simulasi yang diadakan sebelumnya miss
of place karena tidak ada koherensi antara tujuan simulasi dengan tempat
simulasi. Sebagai contoh banyak simulasi yang sebenarnya berkaitan dengan
bencana banjir atau tanah longsor tapi simulasinya justru dibuat jauh dari
tempat bencana bahkan dibuat dalam ruangan atau hotel, kata Bung Flo. Karena
itu sambil mengapresiasi langkah maju yang dilakukan PMI Kab Manggarai, Bung Flo
mengatakan bahwa apa yang digalakan PMI Manggarai sudah match dengan ide PMI Pemrov NTT untuk mengadakan simulasi pra
bencana langsung di lokasi pontensial terkena ancaman bencana.
Jauh-jauh hari
sebelumnya bung Otp dan Bung Thomy sudah mempersiapkan skenario simulasi pra
bencana gunung berapi di desa Robo. Secara bergantian keduanya mempresentasikan
skenario yang telah dirancang kepada para peserta yang hadir. Menurut Bung Thom simulasi kali ini
merupakan implementasi dari renkon terutama yang berkaitan dengan gunung api.
Pemilihan desa Robo sebagai lokasi serentak merupakan upaya mempersiapkan
masyarakat setempat agar sigap jika bencana benar-benar datang di kemudian hari. Oleh karena itu
seluruh simulasi ini akan dibagi ke dalam empat situasi yang merepresentasikan
tingkat ancaman gunung api. Situasi-situasi tersebut adalah: situasi normal,
siaga, waspada, awas. Bahkan Bung Otp menambahkan bahwa proses simulasi harus
dimulai sejak penyampaian informasi secara berjenjang oleh ketua PMI kepada
para relawan sampai pembentukan tim penanganan bencana.
Kegiatan simulasi ini akan berjalan baik jika didukung oleh akomodasi
dan fasilitas yang memadai. Karena itu Bung Edu selaku koordinator bagian logisitik
menghimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) agar menginventaris
peralatan dan pelbagai keperluan masing-masing pos agar dapat dipersiapkan lebih awal. Menyambung apa yang
disampaikan Bung Edu, spesialis watsan Bung Narto memberikan gambaran ihwal
fasilitas watsan seperti MCK, Tempat Pembuangan Sampah, Distribusi Air (beserta
system penyarigan air), Tempat cuci tangan, dan satu peta khusus beserta
penjelasannya tentang faslitas watsan. Melanjutkan apa yang dianjurkan Bung
Edu, koordinator Dapur Umum, Bung Mae menginformasikan bahwa nanti petugas
dapur umum akan mengeluarkan kupon yang sesuai dengan standar PMI dalam
pembagian makanan. Dengan nada agak tegas ketua
DPR-U, ini menekankan bahwa semua mekanisme pembagian makanan nanti harus
sesuai dengan aturan yang dikeluarkan pihak
dapur umum.
Setelah semua koordinator melaporkan persiapannya, Bpk. Rony Kaunang merehatkan
pertemuan sejenak. Selanjutnya Bung Flo, Bung Otp, dan Bung Thomy diberi
kesempatan untuk membahas skenario simulasi dan pelbagai hal lain secara
khusus. Tak lupa Pak ketua mengingatkan agar pada pukul 15.00 semua relawan
yang hadir diminta untuk berpartisipasi dalam pembangunan tenda yang akan dijadikan
sebagai markas PMI simulatif. Semua peserta yang hadir bersedia. PMI Manggarai sukses!(gws)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar